Rabu, 20 Januari 2016

Antara Amanah Dakwah dan Orang Tua

Antara Amanah Dakwah dan Orang tua

Pertanyaan yang sebenarnya sering ditanyakan dan cukup fenomenal

Sebenarnya ketika dihadapkan dua pilihan ini, maka jawaban yang muncul juga akan banyak dan berbeda. Mengapa? Karena ada prioritas atau skala kebutuhan.

1.       Akan menjadi utama amanah dakwah, jika orang tua tidak mempermasalahkan “amanah dakwah” kita dan orang tua sudah terawat dengan baik (ada yg memperhatikan), namun ini bukan berarti lantas kita meninggalkan orang tua secara total, tetapi walau sibuk ditengah aktivitas dakwah, sempatkanlah untuk menyapa orang tua, sepertinya sms sekarang masih banyak gratisannya.

2.       Akan menjadi utama orang tua, manakala orang tua memang lebih membutuhkan kita, semisal sakit, semisal sudah tua dan tidak ada yang merawat, dsb, karena dahulu pernah ada sahabat rasul yang ingin ikut berjihad di medan perang, namun Rasul melarang ikut karena ia masih punya tanggungan orang tua yang sudah renta, dan memang tidak ada yang merawatnya, akhirnya sahabat inipun pulang. Namun, ini “hanya” dalam konteks berperang, dan kita tahu bahwa dakwah tidak hanya sekedar “berperang” saja, namun cakupannya sangat luas, sehingga ketika pun kita memang harus mengutamakan orang tua dulu, tidak semestinya kita serta merta meninggalkan dakwah. Seandainya kita punya tugas dakwah di kota A, sementara orang tua kita di kota B, bukankah kita bisa meminta agar tugas dakwah kita dipindah di kota B?

3.       Akan menjadi utama dakwah jika orang tua menolak atau melarang kita melakukan “aktivitas dakwah” karena orang tua tidak suka dengan hal itu. Perlu diperhatikan disini hubungan dengan orang tua harus tetap terjaga dengan memahamkan orang tua sedikit demi sedikit.

4.       Akan menjadi utama dakwah, ketika amanah dakwah dan orang tua sama-sama membutuhkan namun ternyata orang tua masih bisa dipahamkan sedikit demi sedikit sehingga akan mengerti seiring berjalannya waktu. Nah, inilah tugas dai, setelah diri sendiri selanjutnya akan menularkan kebaikan kepada keluarganya.

Sekali lagi semua tergantung prioritasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar