Selasa, 04 April 2017

Resume Buku Quantum Teaching

Resume Buku:
Quantum Teaching
Penulis: Bobbi DePorter, Markreardon, dan Sarah Singer-Nourie
Tahun: 2003
Penerbit: Kaifa



Oleh Viki Adi Nugroho

BAB 1
Selamat datang di dunia quantum teaching!
QT menunjukkan kepada anda cara untuk menjadi guru yang lebih baik. Menguraikan cara-cara baru yang memudahkan proses belajar anda lewat pemaduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata pelajarannya. Tentunya melejitkan prestasi siswa. QT adalah penggubahan belajar yang meriah, menyertakan segala interaksi, kaitan, dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar, befokus pada hubungan kelas yang dinamis.
QT merupakan ilmu pengetahuan dan metodologi yang diciptakan berdasarkan teori-teori pendidikan seperti:m accelerated learning (Lozanov), multiple inteligence (Gardner), Neuro linguistic programming (Gronder and Bandler), Experiential Learning (Hahn), Socratic Inquiry, Cooperative learning (Johnson and Johnson), dan element of effective instruction (Hunter). QT akan melejitkan kemampuan guru untuk mengilhami dan kemampuan murid untuk berprestasi. QT menawarkan suatu sintesis dari hal-hal: cara-cara baru untuk memaksimalkan dampak usaha pengajaran melalui perkembangan hubungan, penggubahan belajar, dan penyampaian kurikulum.
Cara-cara efektif yang akan didapatkan:
1.      Partisipasi dengan mengorkestrasi (menggubah keadaan)
2.      Motivasi dan minat dengan menerapkan kerangka rancangan yang dikenal dengan singkatan TANDUR
3.      Rasa kebersamaan dengan menggunakan Delapan Kunci Keunggulan
4.      Daya ingat dengan menggunakan SLIM-nBIL
5.      Daya dengar anak didik anda dengan Prinsip-Prinsip Komunikasi Ampuh
6.      Kehalusan transisi dengan MPT
Asas QT: bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka.
Prinsip-prinsip: Segalanya berbicara, segalanya bertujuan, pengalaman sebelum pemberian nama, akui setiap usaha, jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan.
Model QT: konteks (suasana yang memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang mendukung, rancangan belajar yang dinamis, rancangan belajar yang dinamis) dan isi (penyajian yang prima, fasilitasi yang luwes, keterampilan belajar untuk belajar, keterampilan hidup).

BAGIAN 1 MENGORKESTRASI KESUKSESAN MELALUI KONTEKS

BAB 2
Mengorkestrasi suasana yang menggairahkan

Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sosial atau suasana kelas adalah penentu psikologis utama yang mempengaruhi belajar akademis.
Bahan-bahan kunci untuk membangun suasana yang bagus adalah niat, hubungan, kegembiraan, dan ketakjuban, pengambilan resiko, rasa saling memiliki, dan keteladanan.
A.    Kekuatan – terpendam niat
Niar seorang guru, kepercayaan akan kemampuan dan motivasi siswa harus terlihat jelas.
Segalanya berbicara
Dan cara anda memandang sesuatu sama atau bahkan lebih berarti dari segala perkataan anda. Pandanglah dan kenalilah setiap siswa bahwa siswa tersebut adalah orang top yang memiliki perbedaan masing-masing.
Dalam bekerja, banyak guru yang kemudian memberikan kekhawatiran, yaitu adanya pilih kasih dalam bertindak pada siswa yang tingkat tinggi dan rendah, pada tingkat tinggi, guru ini akan lebih sering tersenyum, interaktif,lebih akrab, humoris, berbicara dengan bahasa intelektual namun sebaliknya ketika berbicara pada yang tingkat rendah, lebih banyak otoriter, berbicara lebih keras, lambat, jarang tersenyum, tidak akrab, instruksional, dll.
Keyakinan guru akan potensi siswanya untuk belajar dan berprestasi merupakan suatu hal yang penting diperhatikan. Aspek-aspek teladan mental guru berdampak besar terhadap iklim belajar dan pemikiran pelajar yang diciptakan pelajar.
Peran emosi dalam belajar
Memperhatikan emosi siswa dapat mempercepat proses pembelajaran. Tanpa keterlibatan emosi, kegiatan saraf otak itu kurang dari yang dibutuhkan untuk merekatkan pelajaran dalam ingatan. Penelitian menunjukkan ketika siswa diberi tekanan tinggi, maka keadaan untuk berfikir rasional mengecil (mode bertahan hidup) fenomena ini akan menghentikan proses belajar saat itu dan setelahnya, namun otak bisa kembali lagi dengan tekanan positif dan suportif. Namun ada keadaan yang baik yaitu flow dimana orang berkonsentrasi paling baik saat mereka sedikit lebih dituntut daripada biasanya, dan mereka dapat memberikan lebih dari biasanya, jika tuntutan terlalu sedikit akan bosan, jika terlalu besar mereka akan cemas. Flow terjadi diantara itu. Sehingga kita harus menggunakan keadaan positif kepada anak untuk menarik anak ke dalam pembelajaran.
Kuncinya adalah membangun ikatan emosional, yaitu menciptakan kesenangan dalam belajar, menjalin hubungan, menyingkirkan segala ancaman dari suasana belajar. Siswa lebih banyak belajar jika pelajaran memuaskan, menantang dan ramah serta mereka mempunyai suara dalam pembuatan keputusan (terlibat).
B.     Jalinan rasa simpati dan saling pengertian
Untuk menarik keterlibatan siswa maka diperlukan jalinan rasa simpati dan saling pengertian. Hubunga ini akan membawa efek gairah, memasuki keidupan siswa, membuka jalan memasuki dunia mereka, mengetahui minat mereka, berbagi kesuksesan puncak mereka, dan berbicara dengan bahasa hati mereka. Membina hubungan bisa memudahkan melibatkan siswa, memudahkan pengelolaan kelas, memperpanjang waktu fokus, dan meningkatkan kegembiraan.
Jangan sampai menggunakan aturan baru mulai masuk, namun masuklah terlebih dahulu. Gunakan minggu-minggu pertama untuk menjalin hubungan dengan mereka, untuk terlibat dengan dunia mereka.
C.    Keriangan dan ketakjuban
Bawalah kegembiraan dalam pembelajaran, sehingga siswa akn merasa senang, siap belajar, dan mengubah sikap negatif. Menghilangkan pembelajaran dan sekolah yang dianggap membosankan tentu berawal dari sini. Kenalkan ketakjuban dan kegembiraan dalam belajar, bukan penuh otoriter atau ketat.
Pertimbangkan tiga cara berikut untuk menyuntik kegembiraan dalam pengajaran: afirmasi (penguatan), pengakuan, perayaan.
1.      Dampak afirmasi
Gunakan afirmasi sebagai cara ampuh untuk menambahkan lebih banyak kegembiraandan untuk menggapai suara. Suara di kepala murid akan senantiasa berbicara sepanjang anda mengajar. Jangan sampai kita mengabaikannya. Dengan sedikit perencanaan, bisa gunakan saran positif dan afirmasi diri untuk mempengaruhi pembangunan identitas murid menjadi hal yang positif dan mendukung murid dan proses belajarnya.
2.      Memberi (dan menerima) pengakuan
Prinsip dasar quantum teaching yang lain adalah:
Akui setiap usaha
Semua orang senang diakui, menerima pengakuan membuat kita bangga, percaya diri, dan bahagia. Penelitian mendukung konsep bahwa kemampuan siswa meningkat karena pengakuan guru.
Untuk mendapatkan hasil terbaik dengan siswa, akuilah setiap usaha yang tepat. Karena guru lebih banyak mengakui ketepatan daripada proses belajar seseorang. Padahal murid ini ialah otrang yang belum tahu (tepat), maka proses menuju tahu itu tidak serta merta tahu, banyak akan kesalahan dan sebagainya, dan ini perlu dihargai. Krena kondisinya ialah “belajar”.
3.      Merayakan kerja keras
Perayaan bagi siswa akan mendorong mereka memperkuat rasa tanggung jawab dan mengawali proses belajar mereka sendiri. Perayaan akan mengajarkan kepada mereka mengenai motivasi hakiki tanpa “insentif”. Siswa akan menanti kegiatan belajar, sehingga pendidikan mereka lebih dari sekedar mencapai nilai tertentu.
Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan!
Tiap langkah menuju kesuksesan dan kemenangan akan memacu jika langkah itu ditambatkan pada perayaan. Pujian yang didapatkan akan membuat mereka dalam keadaaan prima. Jika suatu waktu menghadapi tantangan yang berat, asosiati positif akan mendorongnya maju.
Biasanya saat mencapai sesuatu, kita hanya melanjutkan kegiatan selanjutnya, tanpa menciptakan daya pendorong istimewa untuk mengulang keberhasilan itu. Ebagai guru, anda layak menanamkan bibit kesuksesan dan selalu menghubungkan belajar dengan perayaan. Perayaan membuat keinginan untuk sukses, jadi sering-seringlah. Beberapa bentuk perayaan yang menyenangkan: tepuk tangan, hore! Hore! Hore!, wusss!, jentikan jari, poster umum, catatan pribadi, persekongkolan, kejutan, pengakuan kekuatan, “katakan pada teman sebangku”, pujian kepada teman sebangku, pernyataan afirmasi.
Ketakjuban
Alat belajar setiap orang adalah ketakjuban,masih ingat ketika masa kecil? Setiap kecil kita menemukan ketakjuban setiap hari, apapun itu diambil sebagai pelajaran. Pada dasarnya kita adalah mesin pembelajar. Lalu mekanisme ketakjuban alami itu hilang ketika sudah mulai dewasa dan masuk sekolah, dibatasi oleh guru yang hanya ingin murid menjadi orang yang tahu, dibungkam oleh jawaban salah dan benar.
Kita dapat mengembalikan ketakjuban ke dalam pengajaran dengan mengajukan pertanyaan terbuka yang kreatif, yang mengupas lebih dari sekedar jawaban benar, dan menjawab pertanyaan dengan lebih banyak pertanyaan. Kembalikan pada pelajar bukan hanya orang yang tahu. Memasukkan ketakjuban dan penjelajahan ke dalam belajar akan kembali membebaskan sang jenius, menambahkan arti lebih pada belajar jika belajar diawali dan dicari melalui ketakjuban, penjelajahan, dan pertanyaan.
D.    Pengambilan resiko
Saat memasukkan unsur resiko ke dalam situasi belajar, anda membangkitkan kesukaan bertualang alami dari pelajar. Hal ini akan membawa mereka melampaui batas mereka sebelumnya, dan menambah dampak pengalaman mereka. Sebagian mereka menjadi pelajar yang baikdengan menjadi pengambil resiko yang berani.
Kita hidup senantiasa di zon anyaman, padahal ketika kita mau mencoba keluar tentu kita akan meluaskan zona nyaman tersebut.
Belajar itu mengandung resiko. Setiap kali kita bertualang untuk belajar sesuatu yang baru, kita mengambil resiko besar diluar zona nyaman kita. Setiap kali kita meminta siswa mencoba sesuatu yang baru untuk pertama kali, ini berarti keluar dari zona nyaman, dan itu butuh keberanian. Pengambilan resiko menjaga otak tetap bergerak, dan tetap terasa menggembirakan jika kita menciptakan suasana resiko aman, penuh dukungan dan dorongan untuk melakukannya.menciptakan pelajar membawa diri mereka melampaui apa yang mereka rasa mampu.
Untuk memberdayakan agar siswa keluar ZN, pertama-tama mulailah memberi teladan. Ceritakan zona nyaman kepada siswa, beri tahu mereka bahwa anda mendukung 100%, ajak semua anggota kelas untuk saling mendukung.
E.     Rasa saling memiliki
Dengan mengsuh perasaan mereka untuk saling memiliki, berarti mempercepat proses pengajaran dan meningkatkan rasa tanggungjawab pelajar. Karena mereka merasa diterima apa adanya, menyingkirkan ancaman, mengizinkan otak siswa untuk bersantai, emosi mereka untuk terlibat, dan proses belajar untuk memuncak. Rasa memiliki menciptakan rasa kebersamaan, kesatuan, kesepakatan dan dukungan dalam belajar. Ini juga membuat orang merasa berdaya dan kuat untuk keluar dari zona nyaman demi sukses dan belajar.
Menciptakan tradisi: menumbuhkan rasa saling memiliki
Seperti tim basket, sebelum permainan, mereka akan memainkan tradisi, bersorak dan bernyanyi, semua untuk meningkatkan rasa saling memiliki dan kebersamaan. Cobalah dikelas,buat tradisi, untuk memuaskan semua tingkatan otak, menghidupkan tugas yang biasa-biasa, dan menciptakan sebuah tim di kelas anda.
Dalam QT, kita menciptakan tradisi pada awal-awal belajaruntuk membangkutkan rasa keteraturan, keterdugaan, dan keseimbangan, untuk mengurangi ancaman dan stres. Tradisi menciptakan nilai-nilai dan rasa kesepakatan. Memuaskan otak yang butuh rutinitas dengan cara menyenangkan.
Otak mencintai proses belajar yang memiliki awal dan akhir yang jelas, ini akan membantu otak membedakan, memproses, dan mengingat pengalaman dalam segmen yang mudah dicerna.
F.     Keteladanan
Keteladanan sangat penting bahkan menjadi utama sebelum memerintah atau mengajarkan. Siswa sering mencari-cari alasan untuk tidak tertarik salah satunya ketidaksesuaian antara kata-kata dan tindakan kita. Tetapi semakin banyak kita memberi teladan, semakin mereka tertarik dan mulai mencontoh kita. Ini juga merupakan cara ampuh untuk membangun hubungan dan memahami orang lain. Serta menambah kekuatan ke dalam pengajaran anda. Segalanya berbicara, dan tidak ada yang berbicara lebih keras daripada tindakan. Pilihlah setiap langkah anda dengan sadar:
-          Teladankan komunikasi yang jelas
-          Akui setiap usaha
-          Senyumlah
-          Gunakan energi untuk menciptakan lebih banyak energi
-          Jadilah pendengar yang baik
-          Ungkapkan pikiran mereka dengan kata-kata anda sendiri
-          Keluarlah dari zona nyaman anda secara teratur dan beri tahu mereka bahwa anda sedang melakukan hal tersebut
-          Nyatakan kembali situasi negatif untuk menemukan hal-hal positif didalamnya
BAB 3
Mengorkestrasi landasan yang kukuh
Seperti suasana (atmospher), landasan yang kukuh, landasan yang kukuhberperan sebagai bagian penting dari komunitas belajar. Meskipun aspek-aspek setiap landasan bersifat unik dan individual sebagaimana uniknya tiap sekolah dan kelas, unsur-unsur dasarnya tetap sama: tujuan yang sama, prinsip-prinsip dan nilai yang sama, keyakinan kuat mengenai belajar dan mengajar, kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan peraturan yang jelas.
A.    Tujuan
Setiap kelompok yang hebat pasti punya tujuan, maka kelas anda juga harus punya tujuan, sampaikan dengan cara baik dan penuh kasih sayang, koumunikasikan dengan jelas kepada siswa pada awal tahun ajaran.
B.     Prinsip-prinsip
Prindip-prinsip akan menuntun perilaku dan membantu tumbuhnya lingkungan yang saling mempercayai dan mendukung, agar melekat maka setiap orang di kelas anda harus setuju bahwa prinsip itu penting dan harus dijunjung tinggi. Prinsip ini adalah kesadaran bersama dan ini merupakan akhlak. QT merumuskan 8 kunci kesuksesan: integritas (kejujuran), kegagalan awal kesuksesan, bicaralah dengan niat baik, hidup di saat ini, komitmen, tanggungjawab, sikap luwes, keseimbangan. Lakukan, terapkan di setiap perkataan, perbuatan, dan dimasukkan kedalam pelajaran dan kurikulum, tidak hanya sekedar dipajang saja, dalam proses pujian dan teguran pun dengan cara baik dan menyebutkan kata kunci itu sehingga tertanam melalui kata-kata, mindset dan akan merubah perilaku.
Mengajarkan 8 kunci keunggulan:
-          Berikan teladan untuk perilaku yang ingin anda lihat pada siswa
-          Kenalkan kunci-kunci ini melalui cerita dan perumpamaan
-          Terapkan kunci-kunci ini ke dalam kurikulum anda
C.    Keyakinan akan kemampuan pelajar, belajar, dan mengajar
Keyakinan anda mempengaruhi tindakan dan perilaku anda. Jika anda membawakan keyakinan positif dan afirmatif, maka orang-orang di sekitar anda akan terpengaruh. Yakinlah dengan kemampuan anda mengajar dan kemampuan siswa anda belajar, maka akan terjadi hal-hal menakjubkan.
Sebagai guru berpikirlah bahwa seolah-olah anda akan berhasil mengajar, menanamkan apapun, dan bisa.
Begitupun siswa yang merasa dirinya tidak berprestasi, sarankan untuk dia seolah-olah seperti orang berprestasi, baik dalam ucapan maupun tingkah laku, sehingga menjadi kebiasaan dan akan semangat untuk berprestasi.
Awali dari guru, buatlah pertanhyaan doktrin yang membuat siswa anda yakin untuk berprestasi, belajar, dsb. Memasang kutipan-kutipan dari orang besar, tokoh bersejarah, poster, dsb.
D.    Kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan peraturan
Keempat hal ini menjadi landasan dan pegangan bagi setiap orang. Kesepakatan akan menjaga ketertiban dan menuntun tindakan siswa, menjelaskan harapan guru atas muridnya, bisa dibuat oleh sekolah, terbatas oleh guru maupun kelasnya.
-          Kesepakatan: lebih informal daripada peraturan, dan meruopakan daftar cara sederhana dan konkret untuk memperlancar pelajaran
-          Kebijakan: mendukung tujuan komunitas belajar anda
-          Prosedur: memberi tahu siswa apa yang diharapkan dan tindakan apa yang diambil
-          Peratuan: lebih ketat daripada kesepakatan atau kebijakan. Melanggar peraturan harus menimbulkan konsekoensi yang jelas.
Jadikan keempat ini sebagai pedoman, buatlah pedoman ini sebisa mungkin melibatkan siswa agar semua merasa tersuarakan, arahkan pada kebiasaan yang baik. Bahkan buat kontrak dan tandatangani agar siswa merasa bahwa ini adalah aturan yang harus ditaati.
E.     Menjaga komunitas tetap berjalan (dan tumbuh)
Membangun landasan yang kokoh perlu waktu, usaha, dan tenaga. Merupakan proses yang terus berlangsung, perhatian yang konsisten akan menjaga agar apa yang kita bangun tetap kuat dan sehat. Sepanjang tahun pastikan agar tetap pada pedoman yang dibuat. Tetap dukung tujuan kelas anda. Terapkan dengan semangat, jaga agar siswa tetap terlibat dalam komunitas belajar dan jaga agar minat tetap tinggi, caranya adalah dengan memperlakukan siswa sebagai mitra dalam belajar, dan memberikan gambaran masa depan agar membuat mereka penasaran tentang apa yang terjadi.
BAB 4
Mengorkestrasi lingkungan yang mendukung
Segala sesuatu dalam lingkungan kelas menyampaikan pesan yang memacu atau menghambat belajar.
A.    Lingkungan sekeliling
Sebuah gambar lebih berarti dari seribu kata, itulah alat peraga dalam situasi belajar. Alat peraga menyalurkan jalur saraf , beribu asosiasi diluncurkan ke dalam kesadaran. Menciptakan dan mempercepat jalur saraf ini ada dua: pandangan sekeliling dan kaitan mata-otak.
Pandangan sekeliling membantu daya ingat
Karena otak memiliki sifat metaforis simbolis juga gerakan mata menunjukkan ia berfikir. Manfaatkan kemampuan siswa untuk secara tidak sadar menyerap informasi melalui kemitraan otak mata. Beberapa ide yang dapat digunakan: poster ikon, poster afirmasi, gunakan warna.
B.     Alat bantu
Alat bantu adalah benda yang dapat mewakili suatu gagasan. Seperti: boneka, bola lampu, panah, kacamata, topi, dsb. Alat bantu tidak hanya membantu pembelajaran secara visual, namun juga membantu modaitas belajar kinestetik.
C.    Pengaturan bangku
Cara anda mengatur bangku memainkan peran penting dalam pengorkestrasian belajar. Anda bebas menyuruh siswa mengatur ulang bangku mereka untuk memudahkan jenis interaksi yang diperlukan.
D.    Tumbuhan, aroma, hewan, peliharaan, dan unsur organik lainnya
Tumbuhan ada untuk menyediakan oksigen atau citra kesegaran juga untuk estetika dalam ruangan.
Aroma digunakan untuk memicu respon ketenangan dan relaksasi.
Hewan peliharaan untuk menenangkan, meningkatkan kasih sayang, tanggung jawab.
E.     Musik dan belajar
Musik bisa untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental siswa, mendukung lingkungan belajar, membantu pelajar bekerja lebih baik dan mengingat lebih banyak, musik merangsang, meremajakan, dan memperkuat belaja, baik secara sadar maupun tidak sadar
Musik dapat digunakan dengan beragam cara, mula-mula begini:
-          Menata suasana hati
-          Meningkatkan hasil belajar yang diinginkan
-          Menyoroti hal-hal penting
BAB 5
Mengorkestrasikan perancangan pengajaran yang dinamis
A.    Dari duinia mereka ke dunia kita
Asas utama QT ialah menjembatina dunia anda dengan mereka. Memudahkan membangun jalinan, menyelesaikan bahan pelajaran lebih cepat, membuat hasil belajar lebih melekat, dan memastikan terjadinya pengalihan pengetahuan. Guru harus memahami siswa, sehingg siswa tahu apa manfaat baginya (AMBAK).
B.     Modalitas V-A-K
Akan sangat bagus ketika sebagai guru mampu menaungi ketiga modalitas ini, karena setiap orang memang bisa mengakses ketiganya, namun kecenderungan akan hanya pada satu modalitas. Visual: mengakses citra visual yang diciptakan maupun yang diingat. Auditorial: mengakses segala jenis bunyi dan kata diciptakan maupun diingat. Kinestetik: mengakses segala jenis gerak. Namun akan lebih bagus dan lebih mempercepat belajar, melibatkan kegembiraan dan emosi dalam belajar ketika semua modalitas ini dilibatkan.
C.    Model kesuksesan dari sudut pandang perancang
Segalanya ada tujuannya, bagaimana perancangan pengajaran anda memastikan kesuksesan? Dua faktor utama membantu menentukan ksesuksesan bahwa setiap saat adalah kesulitan pelajaran dan derajat resiko pribadi. Dua hal ini cukup membuat donshift pada siswa, menyebabkan belajar mandeg. Untuk mengatasi ini, dengan kesuksesan sebagai tujuan, maka pertama, pastikan saat memperkenalkan isi pelajaran (paling sulit), sajikan secara: multisensori, pemotongan, dan pengulangan.
D.    TANDUR, kerangka perancangan quantum teaching
Tumbuhkan: sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan AMBAK.
Alami, berikan mereka pengalaman belajar, tumbuhkan “kebutuhan untuk mengetahui”
Namai: berikan “data”, tepat saat minat memuncak.
Demonstrasikan: berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga mereka menghayati dan membuatnyasebagai pengalaman pribadi.
Ulangi: rekatkan gambaran keseluruhannya.
Rayakan: ingat, jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan.
E.     Kecerdasan berganda bertemu Slim-n-Bil
Kecerdasan berganda (Gardner) membuka paradigma baru bahwa setiap orang memiliki kecerdasannya masing-masing, tidak hanya diukur oleh IQ, atau sekedar nilai. Adapun Slim n Bill, ialah penemu multikecerdasan, seperti spasial visual, linguistik verbal, interpersonal, musikal-ritmik, naturalis, badan-kinestetik, intrapersonal, logis-matematis.dalam melakukan pengajaran kita harus memasukkan konsep kecerdasan berganda, agar semua siswa mampu mendapatkan lebih banyak makna dan rangsangan otak dalam proses belajar, dan masukkan konsep Slim n Bil ke dalam konsep kecerdasan berganda saat mempraktekannya di lapangan/ kelas.
F.     Penggunaan metafora, perumpamaan, dan sugesti
Metafora: otak kita –mesin pembuat makna yang mencari-cari kecocokan dengan pengalaman sebelumnya. Metafora menghidupkan yang terlupakan, memunculkan ke otak secara mudah dan cepat dengan asosiasi. Perumpamaan: perumpamaan dan memori visual sangatlah kuat – 90% di otak kita. Sugesti: kekuatan sugesti sangat mendalam, dipengaruhi oleh: niat, penggunaan lingkungan sekitar, warna dan musik, dan penggunaan bahasa positif dan non verbal.

BAGIAN II MENGORKESTRASI KESUKSESAN MELALUI ISI

BAB 6
Mengorkestrasikan Presentasi Prima
Tindakan paling ampuh yang dapat anda lakukan untuk siswa anda adalah memberikan keteladanan tentang makna menjadi seorang pelajar.
7 pedoman presentasi sukses: pahamilah apa yang anda in ginkan, binalah jalinan, “bacalah” mereka, targetkanlah keadaan mereka, capailah modalitas mereka, manfaatkanlah ruangan, bersikaplah tulus.
A.    Apakah anda seorang quantum teachers?
Kemampuan anda berkomunikasi digabungkan dengan rancangan pengajaran yang efektif akan memberikan pengalaman belajar yang dinamis bagi siswa. Coba beri point (3= tinggi, 2= rata-rata, 1= rendah) kriteria ini dalam diri anda: antusias, berwibawa, positif, supel, humoris, luwes, menerima, ffasih, tulus, spontan, menarik dan tertarik, menganggap siswa “mampu”, menetapkan dan memelihara harapan tinggi. Menjadi Quantum teacher untuk memperoleh kasil luar biasa dari orang biasa memerlukan konsistensi menyampaikan informasi dengan baik, dan membangun kongruensi antara keyakinan kita tentang kapasitas belajar siswa yang luar biasa dan cara kita membawakan kurikulum.
B.     Pencocokan Modalitas
Modalitas ada 3: visual, auditorial, kinestetik. Dengan adanya hubungan antara apa yang anda katakan dan cara anda menghadirkan dunia anda secara internal, maka anda harus memperhatikan pola bicara anda. Menggunakan kata dan frase yang cocok dengan setiap modalitas akan memperkuat daya penerimaan siswa. Gunakan kata-kata dari ketiga modalitas itu.
C.    Empat prinsip komunikasi ampuh
Semua perkataan akan menimbulkan asosiasi spesifik. Ketika mengajar, memberikan petunjuk, menata konteks, atau memberikan, umpan balik, ingatlah empat prinsip: munculkan kesan, fokus, inklusif (mengajak), spesifik (bersifat tepat sasaran.
D.    Pengaruh komunikasi nonverbal
Pesan yang kongruen adalah pesan yang memiliki perasaan, ekspresi wajah, gerak tubuh, dan postur yang elaras. Wajah anda mengatakan hal yang sama dengan perkataan tubuh anda dan pikiran otak anda. Hasil apa yang saya inginkan, keadaan pelajar seperti apa yang saya inginkan, keadaan apa yang perlu saya masuki untuk mendukung hasil yang diinginkan, bagaimana saya dapat menggunakan mata, wajah, suara tangan, dan postur untuk menyampaikan keadaan ini. Gunakan kontak mata, ekspresi wajah, nada suara, gerak tubuh, sosok (postur).  Untuk membentuk pesan pada pembelajaran lebih bermakna dan mudah diterima.
E.     Paket presentasi efektif
Terkadang siswa mencatat atau menemukan dan menangkap informasi yang berbeda, padahal kita sudah mengarahkan titik tekannya. Bisa jadi ini ada kekurangan dalam hal presentasi. Dalam hal ini ada pakaet-paket yang harus diperhatikan. Dalam presentasi, pemberian petunjuk mempunyai penilaian, bunyi dan rasa yang berbeda. Untuk memaksimalkan dampak, anda harus membedakan jenis-jenis komunikasi yang anda sampaikan. Ada saat-saat anda mengajar , memberi petunjuk, dan mengilhami. Perbedaan ini disusun dalam tiga paket: penemu, pemimpin, dan pengarah. Setiap paket terdiri atas pola bahasa, postur dan gerak tubuh sendiri-sendiri.
F.     Penambatan
Tambatan merupakan paket presentasi untuk senantiasa mengembalikan semangat kita sebagai guru, mengulang apa yang pernah terjadi saat terbaik dan akan meraih itu lagi dan mengenang saat terburuk dan harus mampu memperbaikinya. Ada tiga tambatan: pribadi, lokasi dan lisan, tambatan pribadi lebih ke memotivasi pribadi dengan mengenang saat terbaik dan terburuk dan meraihnya untuk lebih baik dan bisa. Tambatan lokasi lebih ke tempat untuk mengarahkan pembicaraan sehingga menjadi kebiasaan dan siswa akan merasa terlatih sendiri dan akan merespon keadaan sesuai dimana kita berada. Tambatan lisan merupakan motivasi bagi siswa dengan kata kunci, sehingga memunculkan asosiatif positif padahal mungkin hal itu hal berat.
BAB 7
Mengorkestrasi fasilitasi yang elegan
A.    Ingatlah prinsip KEG
KEG: Know it (Ketahui hasilnya). Explain it (jelaskan hasilnya), Get it (dapatkan hasilnya)
K = Know what you want (ketahuilah apa yang anda inginkan), bisa berupa hasil (outcomes) berdasarkan alasan kognitif. Tentu dengan tetap melibatkan, rupa (visual), bunyi (auditorial), rasa hasilnya (kinestetik).
E: Explain, jelaskan! Setelah mengetahui rupa, bunyi, dan rasa. Jelaskan dan gunakan 4 prinsip komunikasi ampuh: timbulkan citra positif, arahkan fokus mereka, beberkan secara terbuka (inklusif), dan gunakan rumusan yang khas (spesifik).
G: get it n give feedback (dapatkan hasil dan berikan umpan balik), dapatkan hasilnya.
B.     Model kesuksesan dari sudut pandang fasilitator
Belajar adalah tanggungjawab siswa. Namun buatlah diri anda penanggungjawab hal ini agar tetap bersemangat membuat siswa sukses. Untuk memastikan siswa sukses pada pertama kali belajar, ingat tiga hal ini: pengenalan pertama multikecerdasan, pemotongan menjadi segmen, pengulangan yang sesering mungkin, dan tambahkan satu sudut pandang dari fasilitator yaitu: gambaran keseluruhan (the big picture).
Otak atau pikiran mampu merasakan keseluruhan dan sebagian dari suatu hal secara bersamaan. Otak secara aktif sibuk dalam pembuatan makna. Lukiskanlah pandangan pelajaran secara luas, hunungkan dengan pengalaman atau pelajaran yang telah dilakukan dan kaitannya dengan selanjutnya.
C.     Membaca pendengar anda
Proses belajar akan baik tentu ketika tertanam dalam kondisi emosional psikologis yang mendukung. Bantulah untuk mencapai optimal dengan berkonsentrasi secara terpusat dan santai. Sehingga mereka tetap senang dan berminat. Keadaan terdiri dari: pikiran, perasaan dan tubuh. Ketiga ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi.  Ini disebut fasilitasi keadaan.
D.    Mempengaruhi perilaku melalui tindakan (MPT)
MPT menamgkap perhatian pelajar dan mengubah arahnya ke tugas selanjutnya atau kepada anda, salah satu strategi praktisnya dengan “jika kalian dapat mendengar suara Bapak...” tambahkan dengan tepuk. Mengucapkan terima kasih dan saling bertepuk tangan ketika menghargai/ pujian.
Memfasilitasi interaksi bisa dengan crescendo (peningkatan atau pengaturan volume), dan peniruan. Masing-masing siswa memiliki daya fokus dalam cakupan waktu dimana umur otak = daya jangka fokus, setelah itu fokus akan terdifusi. Bisa juga emlalui gerakan tubuh dengan kata kunci agar lebih tersimpan dalam memori. Jangan lupa ambilah jeda untuk menyegarkan otak beberapa menit, bisa dengan permainan sederhana.
E.     Menciptakan strategi berpikir
Dengan memberi pertanyaan yang tepat kepada siswa seperti dalam bab 2 dulu. Pertama, melontarkan pertanyaan memberikan kesempatan kepada kita untuk menghargai dan mengakui partisipasi dan pengambilan resiko siswa. Tapi ingat bahwa siswa selalu benar, ingat asosiasi positif, jika salah menjawab alihkan dengan tetap pujian. Kedua, bertanya memberi anda kesempatan untuk emngasah dan membuka pikiran siswa: gerakkanlah pikiran mereka hingga memperoleh jawaban.
F.      Tanya jawab belajar
Untuk mengistirahatkan sejenak gunakan tanya jawab belajar. Apa yang terjadi? Apa yang kamu pelajari? Bagaimana cara menerapkan apa yang telah kami pelajari?
Pertanyaan ini akan mengetahui sejauh mana siswa mampu dan sukses dalam belajar sehingga siswa juga akan tahu kegunaan apa yang ia pelajari.
BAB 8
Mengorkestrasi keterampilan belajar
5 keterampilan yang merangsang belajar: konsentrasi terfokus, cara mencatat, organisasi dan persiapan tes, membaca cepat, dan teknik mengingat.
A.    Studi kasus
Dengan mengajarkan siswa anda cara berkonsentrasi, mencatat yang efektif, belajar untuk ujian, meningkatkan kecepatan membaca, pemahaman, dan kemampuan mereka untuk menghafalkan, anda mengajarkan mereka cara menjadi pelajar yang sukses. Hal ini berpengaruh pada karir akademis dan caramereka melihat diri sendiri sebagai pelajar sepanjang hidup.
B.     Memanfaatkan gaya belajar
Dengan modalitas belajar itu, maka gaya belajar pun berbeda-beda. Manfaatkanlah itu. Pertama, jelaskan kepada mereka bahwa orang belajar dengan cara yang berbeda-beda, dan semua cara sama baiknya. Sebenarnya kita bisa semuanya, hanya saja akan condong atau lebih enak dengan salah satu. Selanjutnya buatlah siswa untuk menyadari gaya belajarnya masing-masing lalu ajarkan tips gaya belajarnya masing-masing.
C.    Keadaan prima untuk belajar
Belajar paling baik tentu saat berkonsentrasi dan terfokus. Ajarkan cara belajar terbaik. Dengan cara mengubah “keadaan”, dengan menanamkan sugesti dan motivasi pada diri sendiri. Ajarkan dua teknik ini: SLANT dan Keadaan alfa.
SLANT (pandangan): tunjukkan kepada mereka cara Sit up in their chair (duduk tegak di kursi mereka), Lean forward (condong ke depan), Ask questions (bertanya), Nod their heads (menganggukkan kepala), dan talk to their teacher (berbicara dengan guru). Untuk menguatkan ini cobalah bertukar peran agar siswa memahami dengan jelas rasanya berbicara kepada sekelompok orang yang tidak memperhatikan anda.
Keadaan Alfa (kondisi konsentrasi yang santai), dalam kondisi ini siswa belajar dengan laju yang jauh lebih cepat. Untuk mencapai keadaan ini, bimbinglah siswa pada pencapaian visualisasi, dan seringlah agar siswa bisa melatih cara ini. Pertama, atur postur mereka, minta duduk tegak, sedikit condong ke depan, kaki rata di lantai. Kedua, suruh siswa memejamkan mata, bernapas dalam-dalam, dan memikirkan tempat khusus yang mereka visualisasikan, memutar mata ke atas dan ke bawah, lalu buka mata kembali. Lakukan berulang hingga merasa terpusat, tenang dan damai.
D.    Mengorganisasikan informasi
Ini cara yang sangat berharga, yang bisa anda berikan sebagai seorang guru adalah: Peta pikiran, Catatan: TS, dan Belajar Memutar. Peta pikiran dan catatan:TS membantu siswa menangkap pikiran, dan gagasan pada kertas dengan jelas, lengkap dan mudah. Belajar memutar adalah alat persiapan ujian yang berdasarkan kedua metode mencatat tersebut.
E.     Memunculkan si jenius kreatif
Membaca merupakan salah satunya, dengan memusatkan konsentrasi, menngunakan membaca cepat namun mengena. Ada 5 langkah: jadilah pelajar yang ingin tahu, masuki keadaan konsentrasi yang terpusat, superscan, membaca, mengulang.
Memaksimalkan memori, khususnya dalam mengingat kembali informasi. Untuk menangkap ke dalam memori anda harus membuat informasi itu bermakna. Gunakan metose bercerita/ mencantolkan, metode penempatan.
BAB 9
Mengorkestrasi keterampilan hidup
A.    Hidup diatas garis
Hidup di atas garis ini maksudnya ialah menggunakan 8 kunci keunggulan khususnya tanggungjawab. Di atas garis tanggung jawab lebih tepatnya. Bentuk agar siswa ke arah sana. Hidup di atas garis: bertanggung jawab, pilihan, kebebasan, kemauan, solusi. Di bawah garis: menyalahkan, menyerah, membenarkan, berdalih, mengingkari.
B.     Komunikasi yang jernih
Langkah pertama untuk mencapai kejelasan komunikasi adalah memastikan komunikasi itu tampak bukan tidak tampak. Terkadang kesalahan dalam menjawab atau berkomunikasi akan membuat kegagalan atau ketidakjelasan. Ada dua alat yang digunakan untuk menjadi konsisten dan tampak: OFTD dan apologi empat bagian.
OFTD: open the front door (bukalah pintu masuk itu). Open=observation (observasi): katakan apa yang terjadi dengan cara objektif. The=thought (pikiran)” nyatakan pendapat menggunakan pernyataan “saya”. Front=feeling (perasaan): ceritakan perasaan anda juga dalam bentuk : ”saya”. Door=desire (keinginan): nyatakan tujuan atau hasil yang anda inginkan.
Apologi empat bagian: kuncinya integritas, kepercayaan emosional dan relasional dapat dipertahankan, dengan tips: All About My Relationship. ALL=acknowledge (akui): pikulah tanggung jawab atas tindakan anda dengan cara mengakuinya. About=apologize (meminta maaf): nyatakan akibat atau kerusakan yang ditimbulkan tindakan anda. My=make it right (selesaikan): terimalah konsekoensi perilaku tersebut dan tawarkan untuk menebusnya dengan sebuah solusi. Relationship=recommit (berjanji lagi): berjanjilah akan melakukan hal yang benar, yang dapat memperbaiki hubungan.
C.    Membina hubungan dengan peralatan
Pertalian disini adalah kedekatan dalam sebuah hubungan. Bisa dengan menggunakan latihan pertalian. Misal dengan menyuruh siswa berpasangan, orang pertama melontarkan pertanyaan dan dijawab hanya dengan ucapan terima kasih. Misal pertanyaan: ceritakan sesuatu yang tidak saya ketahui tentang anda. Ceritakan sesuatu yang anda sukai pada diri saya, sebutkan sesuatu yang kita sepakati 9tukar peran dan ganti pasangan).
BAB 10
Mengorkestrasi Kesuksesan melalui praktik
A.    Ringkasan BAB
B.     Keesokan harinya
Setlah membaca buku ini. Langkah pertama: ceritakan apa yang anda baca kepada siswa, jelaskan teknik-teknik yang anda gunakan dan ceritakan alasannya. Biarkan mereka mengintip rahasia mengajar dan belajar yang ingin anda praktikan.
Senin selasa: bangun rasa saling memiliki dan kesatuan dengan membenarkan tanggapan dan sungguh-sungguh dengan mendengarkan, amati siswa, gunakan modalitas belajar secara keseluruhan untuk memenuhi siswa-siswa, rayakan kesuksesan sesering mungkin. Tempelkan poster afirmasi penyemangat.
Hari rabu: bereksperimenlah untuk menciptakan asosiasi dalam bagian pelajaran, ingat manfaatkan modalitas dan kecerdasan berganda, hubungkan konsep pelajaran dengan kunci dan gerakan tubuh atau tangan, catat apa yang terjadi, dan rayakan.
Mempersiapkan minggu berikutnya: tanyalah, koreksi apa yang telah berhasil minggu lalu, koreksi, dan tambah kan tiap minggunya tips baru atau praktikan satu per satu.
C.    Raih kesempatan
Pemberian terbaik adalah bahwa anda berpihak kepada siswa, anda ingin mereka sukses, dan bersama-sama akan sukses dalam belajar. Mempersiapkan siswa dalam segala usia untuk belajar sepanjang hidup merupakan tujuan mulia. Meski berbagai tekanan, tantangan baik dari media, sistem pendidikan dan sebagainya tidak lantas menyurutkan karena masih ada Anda! Anda memiliki kekuatan untuk mengubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar