Resume
Buku:
Quantum Teaching
Penulis:
Bobbi DePorter, Markreardon, dan Sarah Singer-Nourie
Tahun:
2003
Penerbit:
Kaifa
Oleh
Viki Adi Nugroho
BAB 1
Selamat datang di dunia
quantum teaching!
QT
menunjukkan kepada anda cara untuk menjadi guru yang lebih baik. Menguraikan
cara-cara baru yang memudahkan proses belajar anda lewat pemaduan unsur seni
dan pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata pelajarannya. Tentunya
melejitkan prestasi siswa. QT adalah penggubahan belajar yang meriah,
menyertakan segala interaksi, kaitan, dan perbedaan yang memaksimalkan momen
belajar, befokus pada hubungan kelas yang dinamis.
QT
merupakan ilmu pengetahuan dan metodologi yang diciptakan berdasarkan
teori-teori pendidikan seperti:m accelerated learning (Lozanov), multiple
inteligence (Gardner), Neuro linguistic programming (Gronder and Bandler),
Experiential Learning (Hahn), Socratic Inquiry, Cooperative learning (Johnson
and Johnson), dan element of effective instruction (Hunter). QT akan melejitkan
kemampuan guru untuk mengilhami dan kemampuan murid untuk berprestasi. QT
menawarkan suatu sintesis dari hal-hal: cara-cara baru untuk memaksimalkan
dampak usaha pengajaran melalui perkembangan hubungan, penggubahan belajar, dan
penyampaian kurikulum.
Cara-cara
efektif yang akan didapatkan:
1. Partisipasi
dengan mengorkestrasi (menggubah keadaan)
2. Motivasi
dan minat dengan menerapkan kerangka rancangan yang dikenal dengan singkatan
TANDUR
3. Rasa
kebersamaan dengan menggunakan Delapan Kunci Keunggulan
4. Daya
ingat dengan menggunakan SLIM-nBIL
5. Daya
dengar anak didik anda dengan Prinsip-Prinsip Komunikasi Ampuh
6. Kehalusan
transisi dengan MPT
Asas
QT: bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia
mereka.
Prinsip-prinsip:
Segalanya berbicara, segalanya bertujuan, pengalaman sebelum pemberian nama,
akui setiap usaha, jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan.
Model
QT: konteks (suasana yang memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang
mendukung, rancangan belajar yang dinamis, rancangan belajar yang dinamis) dan
isi (penyajian yang prima, fasilitasi yang luwes, keterampilan belajar untuk
belajar, keterampilan hidup).
BAGIAN 1 MENGORKESTRASI
KESUKSESAN MELALUI KONTEKS
BAB 2
Mengorkestrasi suasana
yang menggairahkan
Penelitian
menunjukkan bahwa lingkungan sosial atau suasana kelas adalah penentu
psikologis utama yang mempengaruhi belajar akademis.
Bahan-bahan
kunci untuk membangun suasana yang bagus adalah niat, hubungan, kegembiraan,
dan ketakjuban, pengambilan resiko, rasa saling memiliki, dan keteladanan.
A.
Kekuatan
– terpendam niat
Niar seorang guru, kepercayaan akan
kemampuan dan motivasi siswa harus terlihat jelas.
Segalanya berbicara
Dan cara anda memandang sesuatu sama atau
bahkan lebih berarti dari segala perkataan anda. Pandanglah dan kenalilah setiap
siswa bahwa siswa tersebut adalah orang top yang memiliki perbedaan
masing-masing.
Dalam bekerja, banyak guru yang kemudian
memberikan kekhawatiran, yaitu adanya pilih kasih dalam bertindak pada siswa
yang tingkat tinggi dan rendah, pada tingkat tinggi, guru ini akan lebih sering
tersenyum, interaktif,lebih akrab, humoris, berbicara dengan bahasa intelektual
namun sebaliknya ketika berbicara pada yang tingkat rendah, lebih banyak
otoriter, berbicara lebih keras, lambat, jarang tersenyum, tidak akrab, instruksional,
dll.
Keyakinan guru akan potensi siswanya untuk
belajar dan berprestasi merupakan suatu hal yang penting diperhatikan.
Aspek-aspek teladan mental guru berdampak besar terhadap iklim belajar dan
pemikiran pelajar yang diciptakan pelajar.
Peran
emosi dalam belajar
Memperhatikan
emosi siswa dapat mempercepat proses pembelajaran. Tanpa keterlibatan emosi,
kegiatan saraf otak itu kurang dari yang dibutuhkan untuk merekatkan pelajaran
dalam ingatan. Penelitian menunjukkan ketika siswa diberi tekanan tinggi, maka
keadaan untuk berfikir rasional mengecil (mode bertahan hidup) fenomena ini
akan menghentikan proses belajar saat itu dan setelahnya, namun otak bisa
kembali lagi dengan tekanan positif dan suportif. Namun ada keadaan yang baik
yaitu flow dimana orang berkonsentrasi paling baik saat mereka sedikit lebih
dituntut daripada biasanya, dan mereka dapat memberikan lebih dari biasanya,
jika tuntutan terlalu sedikit akan bosan, jika terlalu besar mereka akan cemas.
Flow terjadi diantara itu. Sehingga kita harus menggunakan keadaan positif
kepada anak untuk menarik anak ke dalam pembelajaran.
Kuncinya
adalah membangun ikatan emosional, yaitu menciptakan kesenangan dalam belajar,
menjalin hubungan, menyingkirkan segala ancaman dari suasana belajar. Siswa lebih
banyak belajar jika pelajaran memuaskan, menantang dan ramah serta mereka
mempunyai suara dalam pembuatan keputusan (terlibat).
B.
Jalinan
rasa simpati dan saling pengertian
Untuk menarik keterlibatan siswa maka
diperlukan jalinan rasa simpati dan saling pengertian. Hubunga ini akan membawa
efek gairah, memasuki keidupan siswa, membuka jalan memasuki dunia mereka,
mengetahui minat mereka, berbagi kesuksesan puncak mereka, dan berbicara dengan
bahasa hati mereka. Membina hubungan bisa memudahkan melibatkan siswa,
memudahkan pengelolaan kelas, memperpanjang waktu fokus, dan meningkatkan
kegembiraan.
Jangan sampai menggunakan aturan baru
mulai masuk, namun masuklah terlebih dahulu. Gunakan minggu-minggu pertama
untuk menjalin hubungan dengan mereka, untuk terlibat dengan dunia mereka.
C.
Keriangan
dan ketakjuban
Bawalah kegembiraan dalam pembelajaran,
sehingga siswa akn merasa senang, siap belajar, dan mengubah sikap negatif.
Menghilangkan pembelajaran dan sekolah yang dianggap membosankan tentu berawal
dari sini. Kenalkan ketakjuban dan kegembiraan dalam belajar, bukan penuh
otoriter atau ketat.
Pertimbangkan tiga cara berikut untuk
menyuntik kegembiraan dalam pengajaran: afirmasi (penguatan), pengakuan,
perayaan.
1.
Dampak
afirmasi
Gunakan
afirmasi sebagai cara ampuh untuk menambahkan lebih banyak kegembiraandan untuk
menggapai suara. Suara di kepala murid akan senantiasa berbicara sepanjang anda
mengajar. Jangan sampai kita mengabaikannya. Dengan sedikit perencanaan, bisa
gunakan saran positif dan afirmasi diri untuk mempengaruhi pembangunan
identitas murid menjadi hal yang positif dan mendukung murid dan proses
belajarnya.
2.
Memberi
(dan menerima) pengakuan
Prinsip
dasar quantum teaching yang lain adalah:
Akui
setiap usaha
Semua
orang senang diakui, menerima pengakuan membuat kita bangga, percaya diri, dan
bahagia. Penelitian mendukung konsep bahwa kemampuan siswa meningkat karena
pengakuan guru.
Untuk
mendapatkan hasil terbaik dengan siswa, akuilah setiap usaha yang tepat. Karena
guru lebih banyak mengakui ketepatan daripada proses belajar seseorang. Padahal
murid ini ialah otrang yang belum tahu (tepat), maka proses menuju tahu itu
tidak serta merta tahu, banyak akan kesalahan dan sebagainya, dan ini perlu
dihargai. Krena kondisinya ialah “belajar”.
3.
Merayakan
kerja keras
Perayaan bagi siswa akan mendorong mereka
memperkuat rasa tanggung jawab dan mengawali proses belajar mereka sendiri.
Perayaan akan mengajarkan kepada mereka mengenai motivasi hakiki tanpa
“insentif”. Siswa akan menanti kegiatan belajar, sehingga pendidikan mereka
lebih dari sekedar mencapai nilai tertentu.
Jika layak dipelajari,
maka layak pula dirayakan!
Tiap langkah menuju kesuksesan dan
kemenangan akan memacu jika langkah itu ditambatkan pada perayaan. Pujian yang
didapatkan akan membuat mereka dalam keadaaan prima. Jika suatu waktu
menghadapi tantangan yang berat, asosiati positif akan mendorongnya maju.
Biasanya saat mencapai sesuatu, kita hanya
melanjutkan kegiatan selanjutnya, tanpa menciptakan daya pendorong istimewa
untuk mengulang keberhasilan itu. Ebagai guru, anda layak menanamkan bibit
kesuksesan dan selalu menghubungkan belajar dengan perayaan. Perayaan membuat
keinginan untuk sukses, jadi sering-seringlah. Beberapa bentuk perayaan yang
menyenangkan: tepuk tangan, hore! Hore! Hore!, wusss!, jentikan jari, poster
umum, catatan pribadi, persekongkolan, kejutan, pengakuan kekuatan, “katakan
pada teman sebangku”, pujian kepada teman sebangku, pernyataan afirmasi.
Ketakjuban
Alat belajar setiap orang adalah
ketakjuban,masih ingat ketika masa kecil? Setiap kecil kita menemukan
ketakjuban setiap hari, apapun itu diambil sebagai pelajaran. Pada dasarnya
kita adalah mesin pembelajar. Lalu mekanisme ketakjuban alami itu hilang ketika
sudah mulai dewasa dan masuk sekolah, dibatasi oleh guru yang hanya ingin murid
menjadi orang yang tahu, dibungkam oleh jawaban salah dan benar.
Kita
dapat mengembalikan ketakjuban ke dalam pengajaran dengan mengajukan pertanyaan
terbuka yang kreatif, yang mengupas lebih dari sekedar jawaban benar, dan
menjawab pertanyaan dengan lebih banyak pertanyaan. Kembalikan pada pelajar
bukan hanya orang yang tahu. Memasukkan ketakjuban dan penjelajahan ke dalam
belajar akan kembali membebaskan sang jenius, menambahkan arti lebih pada
belajar jika belajar diawali dan dicari melalui ketakjuban, penjelajahan, dan
pertanyaan.
D.
Pengambilan
resiko
Saat
memasukkan unsur resiko ke dalam situasi belajar, anda membangkitkan kesukaan
bertualang alami dari pelajar. Hal ini akan membawa mereka melampaui batas
mereka sebelumnya, dan menambah dampak pengalaman mereka. Sebagian mereka
menjadi pelajar yang baikdengan menjadi pengambil resiko yang berani.
Kita
hidup senantiasa di zon anyaman, padahal ketika kita mau mencoba keluar tentu
kita akan meluaskan zona nyaman tersebut.
Belajar
itu mengandung resiko. Setiap kali kita bertualang untuk belajar sesuatu yang
baru, kita mengambil resiko besar diluar zona nyaman kita. Setiap kali kita
meminta siswa mencoba sesuatu yang baru untuk pertama kali, ini berarti keluar
dari zona nyaman, dan itu butuh keberanian. Pengambilan resiko menjaga otak
tetap bergerak, dan tetap terasa menggembirakan jika kita menciptakan suasana
resiko aman, penuh dukungan dan dorongan untuk melakukannya.menciptakan pelajar
membawa diri mereka melampaui apa yang mereka rasa mampu.
Untuk
memberdayakan agar siswa keluar ZN, pertama-tama mulailah memberi teladan.
Ceritakan zona nyaman kepada siswa, beri tahu mereka bahwa anda mendukung 100%,
ajak semua anggota kelas untuk saling mendukung.
E.
Rasa
saling memiliki
Dengan
mengsuh perasaan mereka untuk saling memiliki, berarti mempercepat proses
pengajaran dan meningkatkan rasa tanggungjawab pelajar. Karena mereka merasa
diterima apa adanya, menyingkirkan ancaman, mengizinkan otak siswa untuk
bersantai, emosi mereka untuk terlibat, dan proses belajar untuk memuncak. Rasa
memiliki menciptakan rasa kebersamaan, kesatuan, kesepakatan dan dukungan dalam
belajar. Ini juga membuat orang merasa berdaya dan kuat untuk keluar dari zona
nyaman demi sukses dan belajar.
Menciptakan tradisi:
menumbuhkan rasa saling memiliki
Seperti
tim basket, sebelum permainan, mereka akan memainkan tradisi, bersorak dan
bernyanyi, semua untuk meningkatkan rasa saling memiliki dan kebersamaan.
Cobalah dikelas,buat tradisi, untuk memuaskan semua tingkatan otak, menghidupkan
tugas yang biasa-biasa, dan menciptakan sebuah tim di kelas anda.
Dalam
QT, kita menciptakan tradisi pada awal-awal belajaruntuk membangkutkan rasa
keteraturan, keterdugaan, dan keseimbangan, untuk mengurangi ancaman dan stres.
Tradisi menciptakan nilai-nilai dan rasa kesepakatan. Memuaskan otak yang butuh
rutinitas dengan cara menyenangkan.
Otak
mencintai proses belajar yang memiliki awal dan akhir yang jelas, ini akan
membantu otak membedakan, memproses, dan mengingat pengalaman dalam segmen yang
mudah dicerna.
F.
Keteladanan
Keteladanan
sangat penting bahkan menjadi utama sebelum memerintah atau mengajarkan. Siswa
sering mencari-cari alasan untuk tidak tertarik salah satunya ketidaksesuaian
antara kata-kata dan tindakan kita. Tetapi semakin banyak kita memberi teladan,
semakin mereka tertarik dan mulai mencontoh kita. Ini juga merupakan cara ampuh
untuk membangun hubungan dan memahami orang lain. Serta menambah kekuatan ke
dalam pengajaran anda. Segalanya berbicara, dan tidak ada yang berbicara lebih keras
daripada tindakan. Pilihlah setiap langkah anda dengan sadar:
-
Teladankan komunikasi
yang jelas
-
Akui setiap usaha
-
Senyumlah
-
Gunakan energi untuk
menciptakan lebih banyak energi
-
Jadilah pendengar yang
baik
-
Ungkapkan pikiran mereka
dengan kata-kata anda sendiri
-
Keluarlah dari zona
nyaman anda secara teratur dan beri tahu mereka bahwa anda sedang melakukan hal
tersebut
-
Nyatakan kembali situasi
negatif untuk menemukan hal-hal positif didalamnya
BAB 3
Mengorkestrasi landasan
yang kukuh
Seperti
suasana (atmospher), landasan yang kukuh, landasan yang kukuhberperan sebagai
bagian penting dari komunitas belajar. Meskipun aspek-aspek setiap landasan
bersifat unik dan individual sebagaimana uniknya tiap sekolah dan kelas,
unsur-unsur dasarnya tetap sama: tujuan yang sama, prinsip-prinsip dan nilai
yang sama, keyakinan kuat mengenai belajar dan mengajar, kesepakatan,
kebijakan, prosedur, dan peraturan yang jelas.
A.
Tujuan
Setiap
kelompok yang hebat pasti punya tujuan, maka kelas anda juga harus punya
tujuan, sampaikan dengan cara baik dan penuh kasih sayang, koumunikasikan
dengan jelas kepada siswa pada awal tahun ajaran.
B.
Prinsip-prinsip
Prindip-prinsip
akan menuntun perilaku dan membantu tumbuhnya lingkungan yang saling
mempercayai dan mendukung, agar melekat maka setiap orang di kelas anda harus
setuju bahwa prinsip itu penting dan harus dijunjung tinggi. Prinsip ini adalah
kesadaran bersama dan ini merupakan akhlak. QT merumuskan 8 kunci kesuksesan:
integritas (kejujuran), kegagalan awal kesuksesan, bicaralah dengan niat baik,
hidup di saat ini, komitmen, tanggungjawab, sikap luwes, keseimbangan. Lakukan,
terapkan di setiap perkataan, perbuatan, dan dimasukkan kedalam pelajaran dan
kurikulum, tidak hanya sekedar dipajang saja, dalam proses pujian dan teguran
pun dengan cara baik dan menyebutkan kata kunci itu sehingga tertanam melalui
kata-kata, mindset dan akan merubah perilaku.
Mengajarkan
8 kunci keunggulan:
-
Berikan teladan untuk
perilaku yang ingin anda lihat pada siswa
-
Kenalkan kunci-kunci ini
melalui cerita dan perumpamaan
-
Terapkan kunci-kunci ini
ke dalam kurikulum anda
C.
Keyakinan
akan kemampuan pelajar, belajar, dan mengajar
Keyakinan
anda mempengaruhi tindakan dan perilaku anda. Jika anda membawakan keyakinan
positif dan afirmatif, maka orang-orang di sekitar anda akan terpengaruh.
Yakinlah dengan kemampuan anda mengajar dan kemampuan siswa anda belajar, maka
akan terjadi hal-hal menakjubkan.
Sebagai
guru berpikirlah bahwa seolah-olah anda akan berhasil mengajar, menanamkan
apapun, dan bisa.
Begitupun
siswa yang merasa dirinya tidak berprestasi, sarankan untuk dia seolah-olah
seperti orang berprestasi, baik dalam ucapan maupun tingkah laku, sehingga
menjadi kebiasaan dan akan semangat untuk berprestasi.
Awali
dari guru, buatlah pertanhyaan doktrin yang membuat siswa anda yakin untuk
berprestasi, belajar, dsb. Memasang kutipan-kutipan dari orang besar, tokoh
bersejarah, poster, dsb.
D.
Kesepakatan,
kebijakan, prosedur, dan peraturan
Keempat
hal ini menjadi landasan dan pegangan bagi setiap orang. Kesepakatan akan menjaga
ketertiban dan menuntun tindakan siswa, menjelaskan harapan guru atas muridnya,
bisa dibuat oleh sekolah, terbatas oleh guru maupun kelasnya.
-
Kesepakatan: lebih
informal daripada peraturan, dan meruopakan daftar cara sederhana dan konkret
untuk memperlancar pelajaran
-
Kebijakan: mendukung
tujuan komunitas belajar anda
-
Prosedur: memberi tahu
siswa apa yang diharapkan dan tindakan apa yang diambil
-
Peratuan: lebih ketat
daripada kesepakatan atau kebijakan. Melanggar peraturan harus menimbulkan
konsekoensi yang jelas.
Jadikan
keempat ini sebagai pedoman, buatlah pedoman ini sebisa mungkin melibatkan
siswa agar semua merasa tersuarakan, arahkan pada kebiasaan yang baik. Bahkan
buat kontrak dan tandatangani agar siswa merasa bahwa ini adalah aturan yang
harus ditaati.
E.
Menjaga
komunitas tetap berjalan (dan tumbuh)
Membangun
landasan yang kokoh perlu waktu, usaha, dan tenaga. Merupakan proses yang terus
berlangsung, perhatian yang konsisten akan menjaga agar apa yang kita bangun
tetap kuat dan sehat. Sepanjang tahun pastikan agar tetap pada pedoman yang
dibuat. Tetap dukung tujuan kelas anda. Terapkan dengan semangat, jaga agar
siswa tetap terlibat dalam komunitas belajar dan jaga agar minat tetap tinggi,
caranya adalah dengan memperlakukan siswa sebagai mitra dalam belajar, dan memberikan gambaran masa depan agar membuat mereka penasaran tentang apa yang
terjadi.
BAB 4
Mengorkestrasi
lingkungan yang mendukung
Segala
sesuatu dalam lingkungan kelas menyampaikan pesan yang memacu atau menghambat
belajar.
A.
Lingkungan
sekeliling
Sebuah
gambar lebih berarti dari seribu kata, itulah alat peraga dalam situasi
belajar. Alat peraga menyalurkan jalur saraf , beribu asosiasi diluncurkan ke
dalam kesadaran. Menciptakan dan mempercepat jalur saraf ini ada dua: pandangan
sekeliling dan kaitan mata-otak.
Pandangan
sekeliling membantu daya ingat
Karena
otak memiliki sifat metaforis simbolis juga gerakan mata menunjukkan ia
berfikir. Manfaatkan kemampuan siswa untuk secara tidak sadar menyerap
informasi melalui kemitraan otak mata. Beberapa ide yang dapat digunakan:
poster ikon, poster afirmasi, gunakan warna.
B.
Alat
bantu
Alat
bantu adalah benda yang dapat mewakili suatu gagasan. Seperti: boneka, bola
lampu, panah, kacamata, topi, dsb. Alat bantu tidak hanya membantu pembelajaran
secara visual, namun juga membantu modaitas belajar kinestetik.
C.
Pengaturan
bangku
Cara
anda mengatur bangku memainkan peran penting dalam pengorkestrasian belajar.
Anda bebas menyuruh siswa mengatur ulang bangku mereka untuk memudahkan jenis
interaksi yang diperlukan.
D.
Tumbuhan,
aroma, hewan, peliharaan, dan unsur organik lainnya
Tumbuhan
ada untuk menyediakan oksigen atau citra kesegaran juga untuk estetika dalam
ruangan.
Aroma
digunakan untuk memicu respon ketenangan dan relaksasi.
Hewan
peliharaan untuk menenangkan, meningkatkan kasih sayang, tanggung jawab.
E.
Musik
dan belajar
Musik
bisa untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental siswa, mendukung
lingkungan belajar, membantu pelajar bekerja lebih baik dan mengingat lebih
banyak, musik merangsang, meremajakan, dan memperkuat belaja, baik secara sadar
maupun tidak sadar
Musik
dapat digunakan dengan beragam cara, mula-mula begini:
-
Menata suasana hati
-
Meningkatkan hasil
belajar yang diinginkan
-
Menyoroti hal-hal penting
BAB 5
Mengorkestrasikan
perancangan pengajaran yang dinamis
A.
Dari
duinia mereka ke dunia kita
Asas
utama QT ialah menjembatina dunia anda dengan mereka. Memudahkan membangun
jalinan, menyelesaikan bahan pelajaran lebih cepat, membuat hasil belajar lebih
melekat, dan memastikan terjadinya pengalihan pengetahuan. Guru harus memahami
siswa, sehingg siswa tahu apa manfaat baginya (AMBAK).
B.
Modalitas
V-A-K
Akan
sangat bagus ketika sebagai guru mampu menaungi ketiga modalitas ini, karena
setiap orang memang bisa mengakses ketiganya, namun kecenderungan akan hanya
pada satu modalitas. Visual: mengakses citra visual yang diciptakan maupun yang
diingat. Auditorial: mengakses segala jenis bunyi dan kata diciptakan maupun
diingat. Kinestetik: mengakses segala jenis gerak. Namun akan lebih bagus dan
lebih mempercepat belajar, melibatkan kegembiraan dan emosi dalam belajar
ketika semua modalitas ini dilibatkan.
C.
Model
kesuksesan dari sudut pandang perancang
Segalanya
ada tujuannya, bagaimana perancangan pengajaran anda memastikan kesuksesan? Dua
faktor utama membantu menentukan ksesuksesan bahwa setiap saat adalah kesulitan
pelajaran dan derajat resiko pribadi. Dua hal ini cukup membuat donshift pada
siswa, menyebabkan belajar mandeg. Untuk mengatasi ini, dengan kesuksesan
sebagai tujuan, maka pertama, pastikan saat memperkenalkan isi pelajaran
(paling sulit), sajikan secara: multisensori, pemotongan, dan pengulangan.
D.
TANDUR,
kerangka perancangan quantum teaching
Tumbuhkan:
sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan AMBAK.
Alami,
berikan mereka pengalaman belajar, tumbuhkan “kebutuhan untuk mengetahui”
Namai:
berikan “data”, tepat saat minat memuncak.
Demonstrasikan:
berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan pengalaman dengan data baru,
sehingga mereka menghayati dan membuatnyasebagai pengalaman pribadi.
Ulangi:
rekatkan gambaran keseluruhannya.
Rayakan:
ingat, jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan.
E.
Kecerdasan
berganda bertemu Slim-n-Bil
Kecerdasan
berganda (Gardner) membuka paradigma baru bahwa setiap orang memiliki
kecerdasannya masing-masing, tidak hanya diukur oleh IQ, atau sekedar nilai.
Adapun Slim n Bill, ialah penemu multikecerdasan, seperti spasial visual,
linguistik verbal, interpersonal, musikal-ritmik, naturalis, badan-kinestetik,
intrapersonal, logis-matematis.dalam melakukan pengajaran kita harus memasukkan
konsep kecerdasan berganda, agar semua siswa mampu mendapatkan lebih banyak
makna dan rangsangan otak dalam proses belajar, dan masukkan konsep Slim n Bil
ke dalam konsep kecerdasan berganda saat mempraktekannya di lapangan/ kelas.
F.
Penggunaan
metafora, perumpamaan, dan sugesti
Metafora:
otak kita –mesin pembuat makna yang mencari-cari kecocokan dengan pengalaman
sebelumnya. Metafora menghidupkan yang terlupakan, memunculkan ke otak secara
mudah dan cepat dengan asosiasi. Perumpamaan: perumpamaan dan memori visual
sangatlah kuat – 90% di otak kita. Sugesti: kekuatan sugesti sangat mendalam,
dipengaruhi oleh: niat, penggunaan lingkungan sekitar, warna dan musik, dan
penggunaan bahasa positif dan non verbal.
BAGIAN II MENGORKESTRASI
KESUKSESAN MELALUI ISI
BAB 6
Mengorkestrasikan
Presentasi Prima
Tindakan
paling ampuh yang dapat anda lakukan untuk siswa anda adalah memberikan
keteladanan tentang makna menjadi seorang pelajar.
7
pedoman presentasi sukses: pahamilah apa yang anda in ginkan, binalah jalinan,
“bacalah” mereka, targetkanlah keadaan mereka, capailah modalitas mereka,
manfaatkanlah ruangan, bersikaplah tulus.
A.
Apakah
anda seorang quantum teachers?
Kemampuan
anda berkomunikasi digabungkan dengan rancangan pengajaran yang efektif akan
memberikan pengalaman belajar yang dinamis bagi siswa. Coba beri point (3=
tinggi, 2= rata-rata, 1= rendah) kriteria ini dalam diri anda: antusias,
berwibawa, positif, supel, humoris, luwes, menerima, ffasih, tulus, spontan,
menarik dan tertarik, menganggap siswa “mampu”, menetapkan dan memelihara
harapan tinggi. Menjadi Quantum teacher untuk memperoleh kasil luar biasa dari
orang biasa memerlukan konsistensi menyampaikan informasi dengan baik, dan
membangun kongruensi antara keyakinan kita tentang kapasitas belajar siswa yang
luar biasa dan cara kita membawakan kurikulum.
B.
Pencocokan
Modalitas
Modalitas
ada 3: visual, auditorial, kinestetik. Dengan adanya hubungan antara apa yang
anda katakan dan cara anda menghadirkan dunia anda secara internal, maka anda
harus memperhatikan pola bicara anda. Menggunakan kata dan frase yang cocok
dengan setiap modalitas akan memperkuat daya penerimaan siswa. Gunakan
kata-kata dari ketiga modalitas itu.
C.
Empat
prinsip komunikasi ampuh
Semua
perkataan akan menimbulkan asosiasi spesifik. Ketika mengajar, memberikan
petunjuk, menata konteks, atau memberikan, umpan balik, ingatlah empat prinsip:
munculkan kesan, fokus, inklusif (mengajak), spesifik (bersifat tepat sasaran.
D.
Pengaruh
komunikasi nonverbal
Pesan
yang kongruen adalah pesan yang memiliki perasaan, ekspresi wajah, gerak tubuh,
dan postur yang elaras. Wajah anda mengatakan hal yang sama dengan perkataan
tubuh anda dan pikiran otak anda. Hasil apa yang saya inginkan, keadaan pelajar
seperti apa yang saya inginkan, keadaan apa yang perlu saya masuki untuk
mendukung hasil yang diinginkan, bagaimana saya dapat menggunakan mata, wajah,
suara tangan, dan postur untuk menyampaikan keadaan ini. Gunakan kontak mata,
ekspresi wajah, nada suara, gerak tubuh, sosok (postur). Untuk membentuk pesan pada pembelajaran lebih
bermakna dan mudah diterima.
E.
Paket
presentasi efektif
Terkadang
siswa mencatat atau menemukan dan menangkap informasi yang berbeda, padahal
kita sudah mengarahkan titik tekannya. Bisa jadi ini ada kekurangan dalam hal
presentasi. Dalam hal ini ada pakaet-paket yang harus diperhatikan. Dalam
presentasi, pemberian petunjuk mempunyai penilaian, bunyi dan rasa yang
berbeda. Untuk memaksimalkan dampak, anda harus membedakan jenis-jenis
komunikasi yang anda sampaikan. Ada saat-saat anda mengajar , memberi petunjuk,
dan mengilhami. Perbedaan ini disusun dalam tiga paket: penemu, pemimpin, dan pengarah. Setiap paket terdiri atas pola
bahasa, postur dan gerak tubuh sendiri-sendiri.
F.
Penambatan
Tambatan
merupakan paket presentasi untuk senantiasa mengembalikan semangat kita sebagai
guru, mengulang apa yang pernah terjadi saat terbaik dan akan meraih itu lagi
dan mengenang saat terburuk dan harus mampu memperbaikinya. Ada tiga tambatan:
pribadi, lokasi dan lisan, tambatan pribadi lebih ke memotivasi pribadi dengan
mengenang saat terbaik dan terburuk dan meraihnya untuk lebih baik dan bisa.
Tambatan lokasi lebih ke tempat untuk mengarahkan pembicaraan sehingga menjadi
kebiasaan dan siswa akan merasa terlatih sendiri dan akan merespon keadaan
sesuai dimana kita berada. Tambatan lisan merupakan motivasi bagi siswa dengan
kata kunci, sehingga memunculkan asosiatif positif padahal mungkin hal itu hal
berat.
BAB 7
Mengorkestrasi fasilitasi
yang elegan
A. Ingatlah
prinsip KEG
KEG:
Know it (Ketahui hasilnya). Explain it (jelaskan hasilnya), Get it (dapatkan
hasilnya)
K
= Know what you want (ketahuilah apa yang anda inginkan), bisa berupa hasil
(outcomes) berdasarkan alasan kognitif. Tentu dengan tetap melibatkan, rupa
(visual), bunyi (auditorial), rasa hasilnya (kinestetik).
E:
Explain, jelaskan! Setelah mengetahui rupa, bunyi, dan rasa. Jelaskan dan
gunakan 4 prinsip komunikasi ampuh: timbulkan citra positif, arahkan fokus
mereka, beberkan secara terbuka (inklusif), dan gunakan rumusan yang khas
(spesifik).
G:
get it n give feedback (dapatkan hasil dan berikan umpan balik), dapatkan
hasilnya.
B. Model
kesuksesan dari sudut pandang fasilitator
Belajar
adalah tanggungjawab siswa. Namun buatlah diri anda penanggungjawab hal ini
agar tetap bersemangat membuat siswa sukses. Untuk memastikan siswa sukses pada
pertama kali belajar, ingat tiga hal ini: pengenalan pertama multikecerdasan,
pemotongan menjadi segmen, pengulangan yang sesering mungkin, dan tambahkan
satu sudut pandang dari fasilitator yaitu: gambaran keseluruhan (the big
picture).
Otak
atau pikiran mampu merasakan keseluruhan dan sebagian dari suatu hal secara
bersamaan. Otak secara aktif sibuk dalam pembuatan makna. Lukiskanlah pandangan
pelajaran secara luas, hunungkan dengan pengalaman atau pelajaran yang telah
dilakukan dan kaitannya dengan selanjutnya.
C. Membaca
pendengar anda
Proses
belajar akan baik tentu ketika tertanam dalam kondisi emosional psikologis yang
mendukung. Bantulah untuk mencapai optimal dengan berkonsentrasi secara terpusat
dan santai. Sehingga mereka tetap senang dan berminat. Keadaan terdiri dari:
pikiran, perasaan dan tubuh. Ketiga ini saling berkaitan dan saling
mempengaruhi. Ini disebut fasilitasi
keadaan.
D. Mempengaruhi
perilaku melalui tindakan (MPT)
MPT
menamgkap perhatian pelajar dan mengubah arahnya ke tugas selanjutnya atau
kepada anda, salah satu strategi praktisnya dengan “jika kalian dapat mendengar
suara Bapak...” tambahkan dengan tepuk. Mengucapkan terima kasih dan saling
bertepuk tangan ketika menghargai/ pujian.
Memfasilitasi
interaksi bisa dengan crescendo (peningkatan atau pengaturan volume), dan
peniruan. Masing-masing siswa memiliki daya fokus dalam cakupan waktu dimana
umur otak = daya jangka fokus, setelah itu fokus akan terdifusi. Bisa juga
emlalui gerakan tubuh dengan kata kunci agar lebih tersimpan dalam memori.
Jangan lupa ambilah jeda untuk menyegarkan otak beberapa menit, bisa dengan
permainan sederhana.
E. Menciptakan
strategi berpikir
Dengan
memberi pertanyaan yang tepat kepada siswa seperti dalam bab 2 dulu. Pertama,
melontarkan pertanyaan memberikan kesempatan kepada kita untuk menghargai dan
mengakui partisipasi dan pengambilan resiko siswa. Tapi ingat bahwa siswa
selalu benar, ingat asosiasi positif, jika salah menjawab alihkan dengan tetap
pujian. Kedua, bertanya memberi anda kesempatan untuk emngasah dan membuka
pikiran siswa: gerakkanlah pikiran mereka hingga memperoleh jawaban.
F. Tanya
jawab belajar
Untuk
mengistirahatkan sejenak gunakan tanya jawab belajar. Apa yang terjadi? Apa
yang kamu pelajari? Bagaimana cara menerapkan apa yang telah kami pelajari?
Pertanyaan
ini akan mengetahui sejauh mana siswa mampu dan sukses dalam belajar sehingga
siswa juga akan tahu kegunaan apa yang ia pelajari.
BAB 8
Mengorkestrasi
keterampilan belajar
5
keterampilan yang merangsang belajar: konsentrasi terfokus, cara mencatat,
organisasi dan persiapan tes, membaca cepat, dan teknik mengingat.
A.
Studi
kasus
Dengan
mengajarkan siswa anda cara berkonsentrasi, mencatat yang efektif, belajar
untuk ujian, meningkatkan kecepatan membaca, pemahaman, dan kemampuan mereka
untuk menghafalkan, anda mengajarkan mereka cara menjadi pelajar yang sukses.
Hal ini berpengaruh pada karir akademis dan caramereka melihat diri sendiri
sebagai pelajar sepanjang hidup.
B.
Memanfaatkan
gaya belajar
Dengan
modalitas belajar itu, maka gaya belajar pun berbeda-beda. Manfaatkanlah itu.
Pertama, jelaskan kepada mereka bahwa orang belajar dengan cara yang
berbeda-beda, dan semua cara sama baiknya. Sebenarnya kita bisa semuanya, hanya
saja akan condong atau lebih enak dengan salah satu. Selanjutnya buatlah siswa
untuk menyadari gaya belajarnya masing-masing lalu ajarkan tips gaya belajarnya
masing-masing.
C.
Keadaan
prima untuk belajar
Belajar
paling baik tentu saat berkonsentrasi dan terfokus. Ajarkan cara belajar
terbaik. Dengan cara mengubah “keadaan”, dengan menanamkan sugesti dan motivasi
pada diri sendiri. Ajarkan dua teknik ini: SLANT dan Keadaan alfa.
SLANT
(pandangan): tunjukkan kepada mereka cara Sit up in their chair (duduk tegak di
kursi mereka), Lean forward (condong ke depan), Ask questions (bertanya), Nod
their heads (menganggukkan kepala), dan talk to their teacher (berbicara dengan
guru). Untuk menguatkan ini cobalah bertukar peran agar siswa memahami dengan
jelas rasanya berbicara kepada sekelompok orang yang tidak memperhatikan anda.
Keadaan
Alfa (kondisi konsentrasi yang santai), dalam kondisi ini siswa belajar dengan
laju yang jauh lebih cepat. Untuk mencapai keadaan ini, bimbinglah siswa pada
pencapaian visualisasi, dan seringlah agar siswa bisa melatih cara ini.
Pertama, atur postur mereka, minta duduk tegak, sedikit condong ke depan, kaki
rata di lantai. Kedua, suruh siswa memejamkan mata, bernapas dalam-dalam, dan
memikirkan tempat khusus yang mereka visualisasikan, memutar mata ke atas dan
ke bawah, lalu buka mata kembali. Lakukan berulang hingga merasa terpusat,
tenang dan damai.
D.
Mengorganisasikan
informasi
Ini
cara yang sangat berharga, yang bisa anda berikan sebagai seorang guru adalah:
Peta pikiran, Catatan: TS, dan Belajar Memutar. Peta pikiran dan catatan:TS
membantu siswa menangkap pikiran, dan gagasan pada kertas dengan jelas, lengkap
dan mudah. Belajar memutar adalah alat persiapan ujian yang berdasarkan kedua
metode mencatat tersebut.
E.
Memunculkan
si jenius kreatif
Membaca
merupakan salah satunya, dengan memusatkan konsentrasi, menngunakan membaca
cepat namun mengena. Ada 5 langkah: jadilah pelajar yang ingin tahu, masuki
keadaan konsentrasi yang terpusat, superscan, membaca, mengulang.
Memaksimalkan
memori, khususnya dalam mengingat kembali informasi. Untuk menangkap ke dalam
memori anda harus membuat informasi itu bermakna. Gunakan metose bercerita/
mencantolkan, metode penempatan.
BAB 9
Mengorkestrasi
keterampilan hidup
A.
Hidup
diatas garis
Hidup
di atas garis ini maksudnya ialah menggunakan 8 kunci keunggulan khususnya
tanggungjawab. Di atas garis tanggung jawab lebih tepatnya. Bentuk agar siswa
ke arah sana. Hidup di atas garis: bertanggung jawab, pilihan, kebebasan,
kemauan, solusi. Di bawah garis: menyalahkan, menyerah, membenarkan, berdalih,
mengingkari.
B.
Komunikasi
yang jernih
Langkah
pertama untuk mencapai kejelasan komunikasi adalah memastikan komunikasi itu
tampak bukan tidak tampak. Terkadang kesalahan dalam menjawab atau
berkomunikasi akan membuat kegagalan atau ketidakjelasan. Ada dua alat yang
digunakan untuk menjadi konsisten dan tampak: OFTD dan apologi empat bagian.
OFTD:
open the front door (bukalah pintu masuk itu). Open=observation (observasi):
katakan apa yang terjadi dengan cara objektif. The=thought (pikiran)” nyatakan
pendapat menggunakan pernyataan “saya”. Front=feeling (perasaan): ceritakan
perasaan anda juga dalam bentuk : ”saya”. Door=desire (keinginan): nyatakan
tujuan atau hasil yang anda inginkan.
Apologi
empat bagian: kuncinya integritas, kepercayaan emosional dan relasional dapat
dipertahankan, dengan tips: All About My Relationship. ALL=acknowledge (akui):
pikulah tanggung jawab atas tindakan anda dengan cara mengakuinya.
About=apologize (meminta maaf): nyatakan akibat atau kerusakan yang ditimbulkan
tindakan anda. My=make it right (selesaikan): terimalah konsekoensi perilaku
tersebut dan tawarkan untuk menebusnya dengan sebuah solusi.
Relationship=recommit (berjanji lagi): berjanjilah akan melakukan hal yang
benar, yang dapat memperbaiki hubungan.
C.
Membina
hubungan dengan peralatan
Pertalian
disini adalah kedekatan dalam sebuah hubungan. Bisa dengan menggunakan latihan
pertalian. Misal dengan menyuruh siswa berpasangan, orang pertama melontarkan
pertanyaan dan dijawab hanya dengan ucapan terima kasih. Misal pertanyaan:
ceritakan sesuatu yang tidak saya ketahui tentang anda. Ceritakan sesuatu yang
anda sukai pada diri saya, sebutkan sesuatu yang kita sepakati 9tukar peran dan
ganti pasangan).
BAB 10
Mengorkestrasi Kesuksesan
melalui praktik
A.
Ringkasan
BAB
B.
Keesokan
harinya
Setlah
membaca buku ini. Langkah pertama: ceritakan apa yang anda baca kepada siswa,
jelaskan teknik-teknik yang anda gunakan dan ceritakan alasannya. Biarkan
mereka mengintip rahasia mengajar dan belajar yang ingin anda praktikan.
Senin
selasa: bangun rasa saling memiliki dan kesatuan dengan membenarkan tanggapan
dan sungguh-sungguh dengan mendengarkan, amati siswa, gunakan modalitas belajar
secara keseluruhan untuk memenuhi siswa-siswa, rayakan kesuksesan sesering
mungkin. Tempelkan poster afirmasi penyemangat.
Hari
rabu: bereksperimenlah untuk menciptakan asosiasi dalam bagian pelajaran, ingat
manfaatkan modalitas dan kecerdasan berganda, hubungkan konsep pelajaran dengan
kunci dan gerakan tubuh atau tangan, catat apa yang terjadi, dan rayakan.
Mempersiapkan
minggu berikutnya: tanyalah, koreksi apa yang telah berhasil minggu lalu,
koreksi, dan tambah kan tiap minggunya tips baru atau praktikan satu per satu.
C.
Raih
kesempatan
Pemberian terbaik adalah
bahwa anda berpihak kepada siswa, anda ingin mereka sukses, dan bersama-sama
akan sukses dalam belajar. Mempersiapkan siswa dalam segala usia untuk belajar
sepanjang hidup merupakan tujuan mulia. Meski berbagai tekanan, tantangan baik
dari media, sistem pendidikan dan sebagainya tidak lantas menyurutkan karena
masih ada Anda! Anda memiliki kekuatan untuk mengubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar