Resume
Oubond Manajemen Training
Penulis:
Djamaluddin Ancok, Ph. D.
UII
Press, Yogyakarta, 2002.
Oleh:
Viki Adi Nugroho
Bab 1
Pelatihan Managemen di
Alam Terbuka (Otbond Manajemen Training)
A.
Sejarah
OMT
Sudah
ada sejak zaman Yunani kuno. Pendidikan melalui kegiatan alam terbuka mulai
1821 saat didirikan Round Hill School, secara sistematik dimulai 1941 di
Inggris oleh Kurt Hahn berkerja sama dengan Lawrence Holt, membangun pendidikan
berdasarkan petualangan, menggunakan kapal kecil disertai tim penyelamat dengan
tujuan menumbuhkan kesadaran kaum muda bahwa tindakan mereka berkonsekoensi,
menumbuhkan kebersamaan, dan kasih sayang. Setelah sukses dengan program itu
dan pasca perang dunia II, pendidikan ini berkembang di Inggris, Eropa, Afrika,
Asia, dan Australia.pelatihan ini banyakj digunakan di militer untuk menyiapkan
perang dalam menghadapi situasi sulit, selain itu juga digunakan dalam konsep
manajemen, baik organisasi, perusahaan, dsb. Banyak pula digunakan di dunia
pendidikan seperti dengan maraknya metode Quantum Learning. Juga digunakan
dalam terapi kejiwaan dan terapi keluarga.
B.
Alasan
penggunaan OMT
Dalam
pelatihan dan pengembangan SDm, pelatihan ini banyak digunakan.karena efrektif
di dalam membangun pemahaman terhadap sesuatu konsep dan membangun perilaku.
Ada berbagai alasan: metode ini adalah sebuah simulasi kehidupan komplek
menjadi sederhana, metode ini menggunakan pendekatan metode belajar melalui
pengalaman (experiental learning), metode ini penuh kegembiraan karena
dilakukan dengan permainan.
C.
Metodologi
OMT
Proses
belajar yang efektif akan menggunakan tahap:
1.
Tahapan pembentukan pengalaman, peserta dilibatkan dalam permainan agar
menemukan pengalaman intelektual, emosional, dan fiskal. Setelah itu masuk pada
tahap pemaknaan, namun agar pelatihan sesuai kebutuhan maka perlu diadakan
penelitian pendahuluan terlebih dahulu (training need assasement). Adapaun
tahapan: penyusunan kebutuhan pelatihan, penyusunan jenis aktivitas,
penyususnan urutan aktivitas.
2.
Tahapan perenungan pengalaman, dilakukan untuk memproses pengalaman yang
diperoleh daari kegiatan yang telah dilakukan, yaitu refleksi pengalaman
pribadi, baik secara intelektual, emosional, dan fiskal. Bisa dilakukan dengan
membuat lingkaran dan fasilitator di tengah.
3.
Tahapan pembentukan konsep, tahapan ini ialah mengaitkan apa yang didapatkan
dalam permainan ke dalam kerja manajemen nyata.
4.
Pengujian konsep, ialah kelanjutannya, peserta diajak untuk merenungkan dan
mendiskusikan sejauh mana konsep yang terbentuk dalam tahapan tida, dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
D.
Peranan
asilitaor Pelatihan
Suksesnya
OMT akan sangat berkaitan dengan fasilitator. Syarat: 1. Memiliki kompeten
dalam bidang ilmu manajemen, ilmu psikologi, dan dinamika kelompok, 2. Memahami
rancangan permainan untuk mengungkap perilaku manajemn, 3. Memiliki kemampuan
observasi, dan kemampuan komunikasi yang baik, 4. Menarik dan berwibawa
(pendidikan yang memadai, kepribadian yang menarik, dan memiliki sense of humor
yang baik), 5. Menguasai masalah teknis pelatihan termasuk masalah safety.
Bab II
Penggunaan Kegiatan OMT
dalam Perusahaan
A.
Pengembangan
Tim (team Biulding)
Dua
tipe penggunaan, pengembangan kemampuan di manajemen organisasi dan
pengembangan diri. Keduanya untuk pengembangan organisasi. Perusahaan atau
organisasi untuk mencapai sukses ditentukan oleh kerjasama antar sesama anggota
perusahaan, untuk mempercapat pengambilan keputusan, kini organisasi banyak
yang menggunakan strukturnya berdasarkan tim kerja. Pola kerja yang individu
harus diubah menjadi pola kerja tim dengan pendekatan lintas fungsi yaitu dari
orientasi tugas menjadi orientasi proses, sehingga dalam proses ini dituntut
untuk bekerja bersama.
Sebuah
tim harus punya visis sama, pola gerak sama, dan saling ketergantungan. Tim
yang sinergik adalah tim yang mampu menciptakan nilai tambah dan perbedaan yang
ada diantara anggota tim.
B.
Pengembangan
Kepemimpinan (leadership)
Kesuksesan
organisasi sangat tergantung pemimpinnya, seberapa besar ia mampu menggerakkan
bagian bawahnya. semakin kesini tantangan semakin komplek, kalau dulu mampu
mengandalkan individu-individu, maka sekarang harus bekerja dalam sebuah tim,
maka pemimpin akan sangat berpengaruh dalam hal kesuksesan. Pemimpin harus
mengembangkan tim agar padu dan efektif, mewujudkan nya pun bukan dengan
paksaan, namun dengan mengembangkan dialog, sehingga tim merasa dianggap milik
besama.pemimpin juga harus tau tentang tata krama dan budaya kerja, dan dapat
mengambil tindakan tepat untuk memfasilitasi baik intra maupun antar tim.
Perusahaan harus berkembang menjadi organisasi yang lebih fleksibel apalagi di
zaman yang penuh dengan perubahan seperti ini, pemimpin harus mampu membaca
situasi, mengarahkan, dan bersifat luwes dan tidak kaku. Perusahaan harus mampu
menjadi organisasi belajar.kompetensi individual harus dipertemukan dengan
kompetensi tim untuk terus berkembang. Kepemimpinan yang sinergistik sangat
dibutuhkan, dimana perbedaan yang ada sehausnya dikelola untuk memajukan
perusahaan.
C.
Penegembangan
Budaya Organisasi (Culture Development)
Majunya
organisasi didorong oleh budaya organisasi yang kuat, terlihat dari perilaku
anggota perusahaan, serta kebiasaan yang berjalan di perusahaan yang
mempengaruhi, kinerja perusahaan. Budaya kerja adalah suatu sistem makna yang
terkait dengan kerja, yang disepakati bersama, dan digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Kualitas dan karakteristik budaya inilah yang akan menentukan
besar kecilnya semangat anggota untuk memunculkan dan memanfaatkan potensi
mereka untuk berkontribusi pada proses kinerja perusahaan. Budaya kuat ini
perlu untuk dilakukan baik terhadap karyawan,pelanggan, pemegang saham, dan
sebagainya.karena ini akan meningkatkan effektifitas kesuksesan perusahaan.
Budaya perusahaan juga harus senantiasa terbuka, tidak menutup diri, sehingga
mampu melihat peluang ke depan.
D.
Pengelolaan
Perubahan (Managing Change)
Jika
perusahaan tidak sensitif dengan adanya perubahan dan tetap mempertahankan cara
lama, pola pikir lama, maka dipastikan perusahaan akan mundur dan ketinggalan
bahkan hilang keberadaannya. Pelatihan di alam ternuka akan sangat efektif
untuk mensimulasikan perilaku yang tidak produktif yang akan membuat perusahaan
menjadi maju.
E.
Perencanaan
Strategik (Strategic Planning)
Perencanaan
strategik sebuah perusahaan bermula dari kegiatan penelaahan terhadap faktor
peluang dan ancaman yang berada dalam lingkungan strategik bisnis, dalam aspek
teknologi, kompetisi, globalisasi, hukum, HAM,
dan sebaginya. Kemudian setelah itu merumuskan visi baru yang akan
diterjemahkan pada kegiatan perusahaan. Untuk membentuk visi yang jelas, pihak
manajemen harus mempertanyakan sbb: apakah misi dan tujuan perusahaan saat ini?
Apakah manfaat perusahaan bagi masyarakat? Apakah ciri industri dan kerangka
kerja institusional di mana perusahaan anda beroperasi?apakah perusahaan anda
di dalam industri atau di struktur institusi yang anda masuki? Hal-hal apakah
yang harus anda lakukan agar perusahaan anda maju dan berkembang?
F.
Pengembangan
Diri (Personal Development)
Kemampuan
diri pekerja perusahaan dalam era perubahan dengan tingkat turbulensi yang
tinggi meliputi kemampuan seperti berikut: berfikir ke depan, manajemen
strategi, kepemimpinan, hubungan interpersonal, komunikasi efektif, memotivasi
diri dan orang lain, pengelolaaan diri.
Bab III
Penerapan Outbond
Management Training untuk Pembentukan Budaya Perusahaan suatu studi kasus
A.
Filosofi
program OMT pengembangan Budaya Organisasi
OMT
adalah suatu program pelatihan manajemen di alam terbuka yang berdasinsip
experiental learning (belajar melalui pengalaman langsung) yang disajikan dalam
bentuk permainan, simulasi, diskusi, dan petualangan sebagi media penyampaian
materi. Dengan langsung terlibat dalam aktivitas (learning by doing) peserta
akan segera mendapat umpan balik tentang dampak dari kegiatan yang dilakukan
sehingga sebagai bahan pengembangan diri masing-masing pegawai di amsa
mendatang.
B.
Outbond
management sebagai upaya membangun budaya kerja baru
Perubahan
budaya baru ini berdasarkan pada kebutuhan organisasi lama ke oragnisasi baru.
C.
Persyaratan
sukses program outbond
Ciri
outbond adalah membentuk dan membangun
kepemimpinan dan budaya kerja baru, maka program outbond harus dilaksanakan di
luar lingkungan kerja.
D.
Tujuan
pelatihan OMT
Meningkatkan
kemampuan pegawai untuk bekerja dalam tim, meningkatkan motivasi dan keyakinan
diri pegawai akan kemampuan diri serta mampu berpikir kreatif, meningkatkan
kebersamaan dan rasa saling percaya, serta penyegaran dan memecahkan kekakuan
birokrasi.
E.
Sasaran
Program OMT
Sasaran:
pengembangan berbagai komponen perilaku pegawai guna menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas sehari-hari.
F.
Metode
Pelatihan
Metode:
permainan kelompok, kerja kelompok, petualangan individual, ceramah
(keterkaitan antara kegiata simulasi dengan prinsip manajemen), diskusi
(refleksi kegiatan).
G.
Peserta
Pelatihan
Anggota
kelompok kerja alamiah yaitu para pegawai yang berada di satu seksi/ bidang.
Kelompok terkait yang memiliki hubungan kerja yaitu para pegawai di seksi/
bidang terkait yang memiliki hubungan pekerjaan (lintas seksi/ lintas bidang).
H.
Jadwal
I.
Contoh
jenis kegiatan
1. Fase
persiapan: a. Sdretching, b. Pendinginan (gerakan kepala, gerakan bahu, gerakan
pinggang, gerakan kombinasi, penutup)
2. Kegiatan
(games/ excercise): a. All stand up (berdiri bersama), b. Frantic balloon, c.
Train ballon, d. Ball tossing, e. Human Ladder, f. Air Bridge (jembatan udara),
g. Trust fall, i. Spider web (sarang laba-laba), j. Titanic (kapal tenggelam),
k. Tembok pendek, l. Pipa/ drum bocor, m. Bangun rakit, n. Touch my ball
(sentuh bola saya), o. Bierthday line up, p. Changing name, q. Solo.
J.
Observasi
perilaku peserta selama pelatihan
Hal-hal
yang perlu diamati dari setiap peserta selama mengikuti games ialah:
keterlibatan dalam kelompok, keaktifan/ peran serta peserta, kemampuan
mengendalikan, emosi/ stress, kemampuan meyakinkan orang lain, kemampuan
menciptakan sinergi, kemampuan mendistribusikan pekerjaan, kemampuan
mengoptimalkan alokasi sumber daya yang dimiliki, respon/ antusias terhadap
challenge, mau/ tidak mau memahami orang lain, strategi dalam menghadapi
konflik, reaksi apabila gagasannya ditolak.
Bab IV
Beberapa Acuan
Pengetahuan Manajemen
A.
Perubahan
lingkungan dan perubahan perusahaan
Ciri
kehidupan saat ini ialah cepatnya berubah terutama bergesernya paradigma
kehidupan, dimana dalam melihat kondisi kehidupan di masa depan sulit untuk
ditebak dan sulit untuk stabil (unpredictable). Dengan menghadapi situasi ini
maka orang harus proaktif, tidak bisa menungu-nunggu.
B.
Lingkungan
baru perusahaan
Perubahan
yang sangat besar terjadi dalam dunia teknologi dan informsi, dimana sudah
tidak ada lagi ikatan ruang dan waktu. Ini sangat merubah pola kehidupan dan
menimbulkan paradigma baru seperti:
Ekonomi
baru nerupakan ekonomi pengetahuan,ekonomi baru adalah ekonomi yang virtual,
ekonomi baru merupakan ekonomi inovasi, ekonomi baru yang melibatkan konsumen
dalam perancangan produk dan jasa, ekonomi baru adalah ekonomi yang saling
tergantung (integration/ internetworking).
C.
Siklus
kehidupan perusahaan dan perubahan
Perusahaan
memiliki siklus hidup seperti makhluk hidup, muai dari fase lahir, berkembang,
dewasa, kemunduran, kematian, kelahiran kembali, dst. Perusahaan harus
beradaptasi pada lingkungan bisni, paradigma lama sudah tidak lagi cocok untuk
menyelesaikan masalah-masalah baru.
D.
Organisasi
baru dalam era perubahan
Perusahaan
kelas dunia
Kemampuan
organisasi untuk tumbuh menjadi kelas dunia menuntut adanya kejelasan konsep
bagaimana organisasi itu harus dibangun. Ada tiga ciri: konsep, kompetensi, dan
koneksi.
Selain
itu juga ahrus memiliki: kredibilitas dan kepedulian.
E.
Ciri
organisasi model lama
1. Sangat
banyak jenjang dan berbentuk piramida tinggi akibatnya keputusan yang diambil
menjadi sangat lambat
2. Organisasi
yang batas antar unitnya sangat tebal. Akibatnya masing-masing kotak dalam
unitnya menumbuhkan semangat egoisme pada unit masing-masing.
3. Berorientasi
peraturan dan pengawasan, sehingga organisasi menjadi sangat kaku dalam kegiatannya.
F.
Hubungan
antar modal manusia dan ciri perusahaan kelas dunia
Organisasi
dengan ciri diatas akan sangat mengganggu kecepatan organisasi dalam
beradaptasi pada perubahan lingkungan. Banyak sumber daya yang seharusnya
dipakai bersama-sama menjadi tidak optimal. Sifat egoist yang tumbuh akan
memperlambat pengambilan keputusan, keterlambatan ini akan melemahkan semangat
dan kalah saing. Kendala yang lain adalah budaya perusahaan, pemimpin masih
belum melihat karyawan sebagai pelanggan, juga kuatnya aturan yang kaku dalam
organisasi, sehingga membuat karyawan tidak merasa semangat atau enjoy.
G.
Manusia
yang diperlukan dalam era perubahan
Milenium
ketiga ini masa ynag memberi banyak tantangan dan peluang. Untuk menghadapi hal
ini manusia harus menghadapinya bersama-sama denagn memiliki visi misi dan
value yang sama. Dimana menurut ahli miloenium ketiga ini merupakan gelombang
keempat, dimana gelombang pertama ialah era pertanian, gelombang kedua era
industrialisasi, gelombang ketiga era informasi, dan gelombang keempat inilah
era yang ditandai dengan semakin intensifnya pemanfaatan teknologi komputer dan
semakin canggihnya perangkat teknologi informasi.
H.
Manusia
yang sukses menjalankan perusahaan
Berapa
besarnya modal, canggihnya teknologi yang dipakai, betapa bagusnya perencanaan
strategik sebuah perusahaan tidaklah berarti apa-apa apabila tidak dikelola
oleh manusia yang berkualitas yang menjalankan perusahaan tersebut. Tidak heran
banyak perusahaan besar yang menempatkan pengembangan manusia dalam prioritas yang
paling penting.
I.
Aspek
manusia unggul
Ada
empat jenis kapital yang diperlukan untuk memasuki milenium ketiga ini:
intelektual, sosial, lembut dan etikal. Diharapkan memunculkan orientasi kita
bukan saya.
Bab V
Pengelolaan kelembagaan
pusat OMT
a.
Kegiatan
fisik
Meliputi
pengadaan, pemeliharaan/ perawatan dan pengoperasian fisik bangunan, peralatan
training maupun aktivitas lainnya yang berkaitan dengan kegiatan outbond dan
daaerah resor (lokasi pelatihan).
b.
Kegiata
non fisik
Kegiatan
ini meliputi kegiatan yang ditujukan untuk memperlancardan mempermudah
pemakaian secara fisik, baik untuk sarana pelatihan maupun rsor. Mencakup
mekanisme kerja (sistem dan prosedur) penggunaan fasilitas pelatihan dan resor,
pengadaan sarana penunjang lainnya serta pengelolaan sistem pengamanan dan
perparkiran.
Manajemen
yang diperlukan: pengelolaan aktivitas kegiatan, manajemen properti (pengadaan
barang, pemeliharaan, pengoperasian), pengelolaan sumber daya manusia.
Aktivitas
yang dikelola, adapun kegiatan pengelolaan dapat diklasifikasikan sebaga
berikut: event organizer, food and beverage, maintenance and engineering,
budget and accounting cintrol, laundry and housekeeping, security, safety, and
parking.
Tenaga
staff: tenaga instruktur dan tenaga administrasi.
Bab VI
Model Organisasi Outbond
OB
UII merupakan sebuah metode penegmbangan diri melalui pengalaman sebagai salah
satu bentuk aktivitas luar ruang yang penuh dengan kegembiraan dan tantangan.
Efektivitas pelatihan dicapai dengan 5 tahap proses: aksi, diskusi, refleksi,
perencanaan, perbaikan, dan implementasi.
A.
Visi
dan sarana OB UII
Visi:
pembangunan sunber daya manusia yang bertakwa, tangguh, dan bermartabat dengan
berlandaskan pada lima nilai utama: agama, profesionalisme, inovasi,
patriotisme dan cinta alam. Sasaran: Pengembangan dan pemberdayaan sumber daya
manusia.
B.
Pilar
materi
Pilar
profesionalisne, dan kecintaan pada Tuhan dan semua ciptaannya, dan rasa
nasionalisme.
C.
Manfaat
pelatihan
Bagi
individu dan instansi.
D.
Desain
materi
Materi
kegiatan luar ruang didesain untuk mengantisipasi perubahan lingkungan pada
masa depan yang diperkirakan akan terjadi dengan akselerasi yang begitu pesat
sehingga menuntut manajemen untuk bersikap proaktif.
E.
Fasilitator
Djamaludin
Ancok, Suwarsono Muhammad, Budi Sudjiono, Sunardji Daromi, Supardi, Syafaruddin
Alwi, Achmad Sobirin, Al Hasin, Anas Hidayat.
F.
Aktivitas
Berjalan
kaki di sepanjang jalan setapak pegunungan, pantai, menyeberang sungai, mendaki
gunung, dan sebagainya.
G.
Lokasi
Sarangan
yang terletak di lereng tenggara Gunung Lawu (pusat), ada juga di pegunungan
menoreh, gunung merapi dan pantai selatan.
Permisi, beli buku ini dimana ya ?
BalasHapus