Meneruskan perbincangan yang lalu
pada postingan "tetesan pembalikkan" bahwa saya akan menjelaskan 3 energi, maka pada kesempatan ini saya akan
menguraikan tentang energi keberanian.
Keberanian ialah penggerak untuk
berjuang. Dalam setiap momentum kebaikan, saya yakin keberanian pasti akan maju
ke depan. Apalagi dalam hal yang ia bela sebagai suatu prinsip. Maka menjadi
wajar jika orang besar mampu menaklukkan ruang ketidakmungkinan yang berada di
luar nalar atau logika.
Masih ingatkah dengan kisah
panglima Thariq bin Ziyad ketika akan menaklukan Andalusia atau Spanyol? Dengan
sebatas pasukan yang tidak terlalu banyak lalu ia membakar semua kapal
perangnya setelah di tepi pantai, sehingga pada pasukannya hanya ada 1 pilihan,
maju menyerang apapun yang terjadi, karena jika mundur, kapal sudah tiada.
Hingga kemenangan pun datang.
Mengapa bisa seperti ini? Mengapa
keberanian mampu menembus ruang-ruang ketidakmungkinan? Coba renungkan apa yang
mereka bawa, apa yang mereka bela. Prinsip yang mereka bela sudah tertanam
dalam dan yakin bahwa prinsip mereka adalah benar. Inilah yang menjadi sumber
kekuatan. Apalagi bagi aktivis dakwah yang senantiasa menyeru dan membela
prinsip kebaikan. Maka sudah sepatutnya keberanian berada pada garda depan
untuk bersiap siaga.
Keberanian bukan hanya berbicara
fisik namun juga mental. Keduanya sama-sama berpengaruh, masih ingat dengan
kisah Abu Bakar memerangi orang-orang yang tidak mau membayar zakat? Atau masihkah
ingat ketika Umar bin Khatab berkata, “Ajari anak-anakmu sastra, agar ia berubah
dari pengecut menjadi pemberani”, atau sabda Rasulullah, “ajari anakmu berenang
sebelum menulis, karena jika ia tidak bisa menulis maka ia bisa meminta untuk
digantikan, namun jika ia tidak bisa berenang, siapa yang akan menggantikan?”
Keberanian akan mengantarkan pada
rasa percaya diri, rasa akan mampunya menaklukkan halangan yang berada di
depannya apapun itu asalkan yakin dengan apa yang ia tuju, apa yang ia bawa,
tentunya keridhoan Alloh SWT.
Keberanian pula lah yang akan
mengubah kehidupan dari yang hanya biasa menjadi luar biasa. Menjadikan larinya
lelah, larinya putus asa, larinya semua kenegatifan dari kepengecutan. Meski saya yakin bahwa menciptakan keberanian akan sangat tergantung pada situasi dan kondisi.
Semoga apa yang sedikit ini mampu
menuangkan setetes air dalam keringnya jiwa, hingga ia mampu menampilkan
keberaniannya untuk memanfaatkan setiap peluang, setiap momentum, dalam hal
kebaikan dan kesuksesan. Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum. Wr. Wb.