Minggu, 10 Mei 2015

Energi Kesabaran

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Sepertinya sudah lama semenjak terbitnya artikel "tetesan pembalikkan", lalu terbitnya "energi keberanian", akhirnya menyusul pula tentang energi kesabaran.

Sebelumnya kita telah membahas tentang keberanian. ketika berbicara keberanian, maka nafas dari keberanian adalah kesabaran. Kita tidak bisa memisahkan diantara keduanya. kalau keberanian menjadi raganya maka kesabaran menjadi nyawanya, menjadi penentu apakah keberanian ini akan memenangkan apa yang ia jadikan tujuan, apa yang ia jadikan pijakan dalam hidupnya.

Inilah yang dibutuhkan dalam proses perubahan. Apakah akan mencapai goal atau tidak tergantung pasokan kesabaran yang berlimpah. Saya yakin kita telah sepakat bahwa sejarah kita belumlah berakhir. Maka dalam mewujudkan ke arah perbaikan diri, kita harus menyiapkan pasokan kesabaran yang besar selain keberanian tadi. Karena bisa saja keberanian akan mati di tengah jalan kalau saja tidak ada nafas kesabaran.

Namun untuk bertahan dalam kesabaran hanya bisa dilakukan oleh orang-orang besar, dan itu mencerminkan sifat kepemimpinannya

"dan Kami jadikan diantara mereka sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka bersabar. dan adalah mereka selalu yakin dengan ayat-ayat Kami" (Q. S. As-Sadjah: 24)

Apakah Anda orang yang memiliki jiwa besar? masih ingatkah dengan sabda Rasul bahwa kesabaran hanya pada benturan awal? ya benar, kita seharusnya sadar bahwa diri kita bisa menjadi besar, kita sadar bahwa beratnya ujian, beratnya halangan akan terasa berat pada benturan awal, pada kejadian awal, karena sesungguhnya benturan awal itu lah yang akan membuat kita kebal pada benturan berikutnya, benturan awal lah yang akan membuat kita kuat untuk menuju benturan berikutnya.

bahkan saking utamanya sikap pasokan sabar ini sehingga Rasul bersabda bahwa setiap mukmin yang sakit demam selama tiga hari kemudian ia bersabar atas itu, maka digugurkannya kesalahan-kesalahan yang ada pada nya. Sungguh luar biasa bukan?

Tentu dalam mencapai goal kita, maka Alloh pun telah menyediakan ruang dengan salah satunya adalah bersabar

"dan mintalah pertolongan (kepada) Alloh dengan sabar dan sholat. dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'" (Q. S. Al-Baqarah:45)

dan bukankah Alloh telah menjanjikan surga untuk orang-orang yang sabar? sabar dalam berbuat dalam kebaikan, sabar dalam menahan diri agar tidak jatuh dalam kemaksiatan, dan sabar dalam menjalani takdirnya?

bukankah Alloh juga telah menjelaskan kutamaan "kesabaran" sangat banyak dalam firman Nya?

Hai Nabi, korbankanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar di antaramu, niscaya meraka dapat mengalahkan seribu orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.(Q. S. Al-Anfal:65)

kemudian juga

(yaitu) syurga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya,isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; ''(sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum“. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (Q. S. Ar-Ra'du: 23-24)

Perhatikan sekali lagi dengan seksama ucapan malaikat kepada orang yang masuk surga : “Salamun ‘alaikum bima shabartum” yang artinya adalah “Selamat Sejahtera Atasmu dikarenakan KESABARANMU“

Semoga bermanfaat, tetaplah menetapi dalam kesabaran. Siapkan pasokan sabar tiada batas, karena kesabaran tidak ada batasnya.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.




Unsur-Unsur dan Prinsip Seni Rupa (Tanya Jawab)



Unsur-Unsur dan Prinsip-Prinsip Seni Rupa kaitannya dengan Desain,
Teori dan Aplikasi


Untuk Softfile (ms. word) nya yang lengkap (sudah disertai gambar) bisa download DISINI
Maaf jika di bawah ini belum ada gambarnya
 
1.       Apa saja unsur-unsur dalam seni rupa yang berkaitan dengan desain? Beri penjelasannya! (Teori)

Unsur-unsur dalam seni rupa (berkaitan dengan desain atau nirmana sebagai dasar desain) sebagai berikut:

a.       Garis (line)

Garis dapat dimaknai sebagai jejak dari suatu benda. Ketika kita menggoreskan alat tulis dan itu meninggalkan jejak, maka jejak tersebut dapat disebut garis. Garis tidak memiliki kedalaman (depht), hanya memiliki ketebalan dan panjang. Oleh karena itu garis disebut elemen satu dimensi.
        Wujudnya sangat bervariasi, sesuai apa yang akan kita butuhkan, ada lurus, zigzag, putus-putus, lengkung, tebal-tipis, vertikal-horisontal, dan sebagainya yang masing-masing memiliki citra yang berbeda.
        Begitu pula arahnya, kita bisa membuat variasi sesuai citra atau apa yang kita butuhkan.

b.      Bidang (shape)

Segala bentuk apa pun yang memiliki dimensi tinggi dan lebar disebut bidang. Bidang dapat berbentuk geometris (lingkaran, persegi, segitiga, elips, dan sebagainya) dan bentuk non geometris (tidak beraturan, misal bentuk daun).
Bidang geometris memiliki kesan formal, sebaliknya non geometris memiliki kesan tidak formal, santai dan dinamis.
Pengertian bidang dalam desain grafis tidak sebatas itu, area kosong di antara eleman visual dan space yang mengelilingi foto bisa dianggap sebagai bidang, dan bidang kosong ini bahkan bisa dianggap sebagi elemen desain.

c.       Warna (color)

Warna merupakan salah satu elemen atau unsur yang dapat dengan mudah menarik perhatian pembaca atau pengamat.
Dalam seni rupa, warna dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu;
1.       Hue – pembagian warna berdasarkan nama-nama warna, seperti merah, biru, hijau, kuning dan sebagainya.
2.       Value – terang gelapnya waarna.
3.       Intensity – tingkat kemurnian atau kejernihan warna.
Untuk pembahasan lebih lanjut akan dibahas dalam aplikasi warna, di nomor selanjutnya.

d.      Gelap-terang (value)

Perbedaan nilai gelap-terang dalam desain grafis disebut value. Salah satu cara untuk menciptakan kemudahan baca adalah dengan menyusun unsur-unsur visual secara kontras gelap terang. Kontras value bersifat relatif, sangat dipengaruhi oleh background dan elemen-elemen lain disekitarnya.
        Berdasar nilai gelap-terangnya, warna dibagi menjadi beberapa tingkatan, mulai dari warna paling terang (putih), sangat terang (kuning), terang (kuning-oranye, kuning-hijau), sedang (merah-oranye, merah, hijau, biru-hijau), sampai ke warna gelap (ungu), dan yang paling gelap (hitam).
        Secara umum, kontras gelap-terang memiliki kemudahan baca lebih tinggi dibandingkan kontras warna (hue). Untuk contoh gambarnya bisa dilihat di nomor selanjutnya dibagian aplikasi gelap-terang.

e.      Tekstur (texture)

Tekstur adalah nilai raba atau halus-kasarnya suatu permukaan benda. Tekstur ada dua yaitu nyata dan semu. Tekstur nyata, misalnya permukaan pohon yang kasar (alam), kartu kredit atau kartu nama yang bertekstur (buatan). Tekstur semu misalnya tekstur-tekstur yang ada pada gambar, dimana ketika diraba halus, namun terkesan kasar.

f.        Ruang

Ruang disini ialah lebih banyak kepada kesan mata. Dimana perspektif berperan disini, juga gelap-terang. Karena benda yang makin jauh dengan mata akan lebih gelap dan kabur, sementara yang lebih dekat dengan mata akan lebih terang dan jelas, meski arah datang cahaya juga ikut andil dalam hal ini.
Dengan adanya ruang, desain atau gambar akan lebih dinamis dan enak dilihat mata.

g.       Ukuran/Format (size)

Besar-kecilnya elemen visual perlu diperhitungkan secara cermat sehingga desain memiliki nilai keterbacaan yang tinggi.
Dimana yang akan diutamakan atau lebih penting dibuat lebih besar, baik dalam hal tulisan maupun gambar.


2.       Bagaimana aplikasi dari unsur-unsur seni rupa (khususnya desain) diatas? (Aplikasi)

a.       Garis (line)

Dalam aplikasinya, wujud garis sangat bervariasi, dapat dimanfaatkan sesuai citra dan kebutuhan. Garis lurus terkesan kaku dag terkesan keras dan dinamis dan formal, garis lengkung terkesan lembut dan luwes, garis zigzag terkesan keras dan dinamis, garis beraturan terkesan fleksibel dan tidak formal.
Gbr. Garis lurus, bergelombang, zigzag, dan tidak beraturan, masing-masing memiliki citra yang berbeda






Arah garis juga bisa diatur, misal horisontal terkesan pasif, tenang, damai, garis vertikal terkesan stabil, gagah, dan elegan, garis diagonal terkesan aktif, dinamis, bergerak dan menarik perhatian.
Gbr. Garis vertikal, horisontal, dan diagonal, masing-masing memiliki citra yang berbeda





Bisa juga dengan variasi dengan memainkan garis sebagai elemen desain yang artistik.
Gbr. Garis dapat dibuat tebal-tipis, putus-putus (gbr sebelumnya), dan variasi lainnya untuk mewujudkan image tertentu

                                                                                                  
                                                                   Garis dapat digunakan untuk mempermudah dan memperjelas pembaca atau pengamat, sering dipakai sebagai margin, pembatas kolom, pembingkai gambar, atau sekedar pengisi bidang kosong. Sehingga pemakaian garis harus punya tujuan, jangan hanya untuk hiasan namun hanya membuat gaduh.
Dalam desain, terutama DKV, garis diartikan lebih luas, bukan hanya sekedar pengertian diatas. Misal saja teks yang disusun vertikal, horisontal, diagonal, melingkar, lengkung selain bisa dibaca maknanya juga bisa dianggap sebagai garis.
Gbr. Susunan huruf membentuk garis




Bahkan makna garis bukan hanya yang tergores dalm kertas, bisa juga dertean tiang lampu, deretan pohon, dsb. Sehingga media itu tak terbatas, apapun bisa dijadikan inspirasi.
Gbr. Contoh penggunaan garis dalam iklan outdoor

Gbr. Bentuk angka ‘2’ menggunakan elemen garis, karya Lennart Wolfert (Netherland)

b.      Bidang (shape)
Contoh kesan bidang:
Gbr. Bidang Geometris (atas), dan non geometris (bawah), memiliki citra formal dan informal
Seperti telah disebut diatas, bahwa pengertian bidang dalam desain bukan hanya sebatas itu saja, namun area kosongpun diantara elemen visual dan space yang mengelilingi foto, bisa disebut pula sebagai bidang.
Untuk menambah kenyamanan baca, dapat diatur jarak judul dengan margin atas, mengatur blank space yang mengelilingi gambar, teks, ilustrasi, atau pun misal jarak huruf dengan gambar.
Secara visual, teks atau ilustrasi yang dikelilingi bidang kosong akan tampak lebih menonjol sehingga menambah gairah dan kenyamanan dalam mengamati atau membaca.
Gbr. Bidang kosong untuk menciptakan gairah membaca
Dan sekali lagi bidang juga tak terbatas, banyak disekeliling kita yang bisa dijadikan inspirasi untuk membuat karya seni rupa ataupun desain.

c.       Warna (color)
Pemilihan warna yang tepat dapat membuat karya atau teks lebih berbicara, misal warna soft terkesan lembut, tenang, romantik, warna-warna kuat dan kontras terkesan dinamis, dan cenderung meriah. Perlu diketahui pula kekuatan warna sangat dipengaruhi background.
Contoh:
 Gbr. Satu warna dengan beberapa warna background berbeda
Sesuai pembahasan warna (no.1), warna dilihat dari tiga dimensi yaitu, hue, value, dan intensity. Berikut penjelasannya.
Berdasarkan Hue, warna dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.       Warna Primer, yaitu merah, kuning, biru.
2.       Warna sekunder, merupakan campuran dua warna primer dengan perbandingan seimbang (1:1), menghasilkan oranye (merah+kuning), hijau (kuning+biru), dan ungu (biru+merah).
3.       Warna tersier, yaitu warna primer dicampur dengan sekunder.
                                        Gbr. Warna primer, warna sekunder, warna tersier

Warna dalam seni rupa berbeda dengan sistem warna di percetakan, karena hanya ada empat warna, yaitu CMYK, Cyan (light blue), Magenta (pinky red), Yellow dan Black. Aneka macam warna yang terdapat dalam foto merupakan hasil campuran dari empat warna CMYK.
  Gbr. Warna tinta cetak offset dikenal dengan CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black)
Secara visual ada warna dingin dan panas. Warna dingin seperti hijau, biru, hijau-biru, biru-ungu, dan ungu dapat berkesan pasif, statis, kalem, damai dan kurang mencolok. Sebaliknya warna panas, seperti merah, merah oranye, oranye, kuning-oranye, kuning-hijau, dan merah ungu berkesan hangat, dinamis, aktif, dan mengundang perhatian.
Berdasarkan value, yaitu terang-gelapnya warna. Semua warna dapat diperlemah kekuatannya dengan cara dimudakan (dibuat lebih muda), dan dapat diperkuat kekuatannya dengan dituakan (dibuat lebih gelap). Warna yang dimudakan atau dituakan cenderung kalem dan tampak lebih lembut. Warna yang dimudakan dengan warna putih disebut tint, dan yang dituakan dengan warna hitam disebut shade.



Gbr. Gradasi warna


        Berdasarkan intensitasnya (intensity), yaitu tingkat kemurnian atau kejernihan warna (brightness of colour). Suatu warna (hue) disebut memiliki intensitas penuh ketika tidak dicampuri warna lain, warna murni ini disebut pure hue. Untuk mengurangi intensitasnya dapat dengan menambahkan sedikit warna lain.
        Sehingga pelukis umumnya tidak terlalu menyukai warna murni, atau mereka mengatakannya warna mentah, sehingga untuk membuat warna matang, dicampurkanlah warna-warna lain dengan perbandingan lebih sedikit.
Gbr. Warna-warna harmonis (karya pelukis Sumadi)

d.      Gelap-terang (value)
Dimana kontras value ini dalam seni rupa atau desain digunakan untuk menonjolkan pesan atau informasi, sekaligus menciptakan citra. Penggunaan warna kurang kontras dapat menciptakan kesan kalem, damai, statis, dan tenang. Sebaliknya, komposisi warna-warna kontras memberikan kesan dinamis, enerjik, riang, dan bergairah.
Kontras value ini bisa dibuat dengan memadukan warna-warna terang dengan warna-warna gelap.
  Gbr. Kontras gelap-terang, memiliki nilai keterbacaan yang tinggi.
Selanjutnya berdasar tingkatan warna, maka warna-warna terang akan lebih terbaca jika ditempatkan pada background gelap, dan sebaliknya.
      Gbr. Kontras value memiliki nilai keterbacaan tinggi (Poster SMK karya Probosiswi, siswa DKV)
Secara umum, kontras gelap terang memiliki keterbacaan lebih tinggi dibandingkan kontras warna (hue).

e.      Tekstue (textur)
Tekstur ada dua, yaitu nyata dan semu. Kemudian dari keduanya dapat dikelompokkan menjadi dua cabang lagi, yaitu alam dan buatan.
Contoh tekstur pada alam
 Gbr. Tekstur kasar batang pohon
Lalu bandingkan dengan kaca yang permukaannya halus, keduanya disebut tekstur nyata.
Sedangkan di komputer tersedia berbagai tekstur yang dapat digunakan untuk menciptakan suatu citra tertentu.
  Gbr. Beberapa tekstur yang ada di komputer.
Dan kebanyakan dari tekstur di komputer dicetak pada kertas HVS, art paper, dan lain-lain, sehingga tekstur tersebut hanya bersifat semu. Jarang sekali yang dicetak dengan tekstur nyata, kecuali untuk kepentingan tertentu, misal kartu nama, kartu kredi, dsb.
Juga perlu diketahui bahwa susunan huruf-huruf yang sedemikian rupa juga akan membentuk suatu tekstur.
Agar tekstur yang anda buat orisinil dan lebih menggairahkan, jangan hanya terpacu pada yang tersedia di komputer, namun lihatlah di alam, terdapat berbagai tekstur yang akan menjasi inspirasi yang lebih artistik.
        Gbr. Tekstur alam yang artistik

f.        Ruang
Ruang akan menampilkan fungsi tersendiri sehingga objek akan terasa nyata atau tiga dimensi.
     Gbr. Nirmana bangun bertumpuk yang menimbulkan kesan ruang.
 Gbr.  OP Art, dengan kesan ruang, gambar seolah menjadi nyata.

g.       Ukuran/Format (size)
Khususnya pada DKV, besar kecilnya elemen visual perlu diperhitungkan secara cermat sehingga memiliki nilai keterbacaan yang tinggi.
Langkah pertama adalah dengan membuat skala prioritas, misal pada teksnya, tulis apa saja yang akan ditampilkan, lalu pilih informasi dari yang paling penting, sampai yang paling tidak penting.
Seolah-olah kita mengajak pengamat untuk melihat mana yang pertama kali dibaca. Jadi baik teks atau pun gambar yang utama, dibuat lebih besar, dan sterusnya hingga yang tidak terlalu penting dibuat semakin kecil. Demikian pula warna, bentuk, dan posisinya, secara visual perlu dibuat kontras dan menonjol sehingga menjadi focal point (eye catcher/point of interest).
Jangan sampai semua informasi dianggap penting, sehingga tidak ada eye cathcer (khusus untuk DKV), namun untuk lukisan tidak terikat oleh aturan ini, karena melukis pada hakikatnya bebas menurut kehendak penciptanya.
      Gbr. Poster (karya Herb lubalin), sehingga pembaca mudah menemukan inti dari poster tersebut, bahwa point of interest nya adalah “NO MORE WAR!”

3.       Dalakatakan seimbang prinsip seni rupa (kaitannya dengan desain) ada yang dinamakan prinsip keseimbangan. Jelaskan! (Teori)

Keseimbangan (balance) adalah pembagian sama berat. Komposisi suatu karya (khususnya desain) dapat dikatakan seimbang apabila objek dibagian kiri dan kanan atau atas-bawah terkesan seimbang atau sama berat.
Ada dua pendekatan untuk menciptakan balance. Ini dibahas pada soal selanjutnya.

4.       Bagaimana aplikasi prinsip keseimbangan pada suatu karya seni rupa (kaitannya dengan desain)? (Aplikasi)

Ada dua pendekatan:
Pertama dengan membagi sama berat kiri-kanan atau atas bawah secara simetris atau setara, yang disebut keseimbangan formal. Keseimbangan simetris (formal) mempunyai kesan kokoh dan stabil.
Gbr. Keseimbangan formal

Keseimbangan yang kedua adalah keseimbangan asimetris (informal), yaitu penyusunan elemen-elemen desain yang tidak sama antara sisi kiri dan kanan namun terasa seimbang. Misal beberapa elemen kecil di satu sisi dan di sisi lain ditempatkan satu objek yang besar hingga terasa imbang.
Tidak hanya dengan ukuran, pencapaian keseimbangan asimetris bisa melalui penyusunan garis, warna, value, bidang dan tekstur dengan memperhatikan bobot visualnya. Misalnya secara visual objek gelap lebih berbobot dibandingkan yang berwarna terang. Juga warna panas secara visual lebih menarik perhatian dibanding warna dingin,

Gbr. Keseimbangan asimetris pada iklan Media Indonesia


Keseimbangan asimetris tampak lebih dinamis, variatif, surprise dan tidak formal. Layout asimetris sering digunakan untuk publikasi hiburan, acara anak-anak dan dunia remaja yang memiliki karakter dinamis dan tidak formal.

5.       Prinsip kedua dalam seni rupa (kaitannya dengan desain) ialah Tekanan (emphasis). Apa itu tekanan? Jelaskan! (Teori)

Tekanan ini dilakukan pada informasi yang dianggap paling penting untuk disampaikan ke pembaca atau pengamat, sehingga informasi itu perlu ditonjolkan melalui elemen visual yang kuat. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain dengan menggunakan warna mencolok, ukuran ilustrasi yang dibuat paling besar, atau dengan dibuat berbeda dengan elemen-elemen yang lain. Karena informasi ini adalah yang harus pertama kali merebut perhatian (khusunya dalam DKV).
Dalam seni rupa, khususnya desain komunikasi visual, seperti yang pernah dikatakan diatas, ada yang dinamakan focal point / point of interest / center of interest / eye catcher, yaitu penonjolan salah satu elemen visual dengan tujuan untuk menarik perhatian, terutama untuk pertama kalinya karya itu dilihat.

6.       Lalu bagaimanakah membuat focal point dalam prinsip tekanan itu seperti yang telah dikatakan diatas terutama kaitannya dengan desain?

Untuk membuat focal point / point of interest ada beberapa cara, antara lain:
a.       Kontras
Objek yang dianggap paling penting dibuat berbeda dengan elemen-elemen lainnya. Misalnya jika elemen-elemen yang lain horisontal, maka elemen yang akan ditonjolkan dibuat vertikal. Jika semua bidang berwarna dingin, maka warna panas akan menonjol. Juga objek yang diberi warna mencolok akan menjadi eye catcher ketika background atau objek disekelilingnya hitam-putih atau monokrom.
Gbr. Figur anak muda mengenakan kaos dan celana blue jean, menjadi point of interest karena kontrast dengan sosok-sosok dibelakangnya.

b.      Isolasi Objek
Focal point dapat diciptakan dengan memisahkan objek yang akan ditonjolkan dengan objek-objek yang lain.
Gbr. Objek yang terisolasi cendrung menjadi focal point

c.       Penempatan Objek
Objek yang ditempatkan di tengah bidang  juga objek yang berada di titik pusat garis perspektif akan menjadi pusat perhatian (focal point).
Namun tidak selalu ditengah, yang terpenting keseimbangan masih diperhatikan.

Gbr. Penempatan objek

Dalam DKV, sangat penting dalam desain terdapat suatu stopping power atau eye catcher, dan itu harus dibuat kuat agar dapat menghentikan pandangan mata pembaca atau pengamat untuk melihat focal point atau pesan yang ditonjolkan tadi.

Gbr. Stopping power pada iklan Wacoal

Namun kesederhanaan harus tetap dijaga. Perlu diperhatikan bahwa penonjolan objek tidak hanya sekedar memperbesar foto atau ukuran huruf, namun perlu disesuaikan elemen mana yang dianggap penting, informasi mana yang sekiranya paling diinginkan pembaca.  Jika stopping power menggunakan foto, maka foto harus unik, artistik dan bernilai seni yang tinggi.
Setelah menentukan satu elemen yang dianggap paling penting, selanjutnya mempertimbangkan bagaimana menonjolkan elemen itu. Satu elemen akan terlihat mencuat atau menonjol jika elemen tersebut memiliki perbedaan dengan elemen visual yang lain.
Gbr. Ilustrasi yang dikelilingi bidang kosong nampak dominan.

7.       Prinsip yang ketiga dalam seni rupa terutama kaitannya dengan desain ialah Irama (rhythm). Apa itu Irama? (Teori)

Irama adalah pola layout yang dibuat dengan cara menyusun elemen-elemen visual secara berulang-ulang. Dalam kaitannya dengan desain grafis, irama dapat berupa repetisi dan variasi. Repetisi adalah irama yang dibuat dengan penyusunan elemen berulang kali secara konsisten. Sedangkan variasi adalah perulangan perulangan elemen visual disertai perubahan bentuk, ukuran atau posisi.

8.       Bagaimana aplikasi dari irama itu dalam sebuah karya seni rupa terutama kaitannya dengan desain? (Aplikasi)

Seperti yang telah dijelaskan bahwa irama bisa diciptakan dengan repetisi dan variasi. Berikut contohnya:

Gbr.  Penyusunan elemen desain dengan cara mengulang bentuk (Repetisi)

 Gbr. Pengulangan dengan variasi batang kayu, fotografi karya Rudi Torunski

Penyusunan unsur-unsur visual dengan interval yang teratur dapat menciptakan kesan kalem dan statis. Sebaliknya pergantian ukuran, jarak, dan posisi elemen dapat menciptakan suasana riang, dinamis dan tidak monoton. Repetisi dapat menciptakan kesatuan dan meningkatkan kenyamanan baca. Akan tetapi, perulangan yang terus menerus tanpa ada variasi, menjadikan desain terasa monoton dan membosankan.

Gbr. Repetisi garis yang teratur dengan salah satu garis direnggangkan untuk menghilangkan kesan monoton

Gbr. Repetisi garis yang dinamis, tidak monoton

9.       Prinsip keempat dalam seni rupa (berkaitan dengan desain) ialah kesatuan (unity). Apa yang dimaksud dengan kesatuan disini? (Teori)

Sebuah karya khususnya desain dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan tampak harmonis, ada kesatuan antara tipografi, ilustrasi, warna dan unsur-unsur desain lainnya.

10.   Bagaimana bentuk aplikasi prinsip kesatuan dalam karya seni rupa (kaitannya dengan desain)? (Aplikasi)

Misal desain sebuah buku, majalah, atau leaflet, kesatuan dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
a.       Mengulang warna, bidang, garis, grid, atau elemen yang sama pada setiap halaman.
b.      Menyeragamkan jenis huruf untuk judul, body copy, dan caption.
c.       Menggunakan unsur-unsur visual yang memiliki kesamaan warna, tema, atau bentuk.
d.      Gunakan satu atau dua jenis huruf dengan variasi ukuran dan style (bold, italic, dan sebagainya)


Gbr. Kesatuan dibangun dengan warna dan jenis huruf serta layout yang konsisten.